Puncak HPRL, Cakka: Kita Harus Bersatu Angkat Martabat Wija To Luwu
Masamba, Matasulsel – 23 Januari diperingati sebagai Hari Perjuangan Rakyat Luwu ( HPRL). Setiap tahun puncak peringatan hari bersejarah ini digilir di empat kabupaten/kota di Luwu Raya yakni Luwu, Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur.
Tahun 2018 ini, HPRL ke-72 diperingati di Masamba, Kabupaten Luwu Utara. Karena menyesuaikan dengan jadwal gubernur, upacara HPRL baru digelar hari ini, Rabu (24/1/2018).
Bupati Luwu, Andi Mudzakkar, mengatakan, peringatan tahun ini hendaknya dijadikan momentum bagi Wija To Luwu (sebutan bagi orang Luwu) untuk bangkit.
” Selama ini hanya bersifat seremonial saja. Sekarang bagaimana kita berkomitmen untuk menyatukan tekad mengangkat harkat dan martabat orang Luwu,” kata Andi Mudzakkar yang juga bakal calon wakil gubernur Sulsel ini.
Cakka, sapaan akrabnya mengatakan, selama ini baru terhitung jari Wija To Luwu ( WTL) yang berkiprah dan dikenal di level nasional maupun provinsi Sulsel. Padahal, potensi WTL khususnya Sumber Daya Manusia ( SDM) tak kalah dibanding daerah lainnya.
” Ini yang harus kita dobrak. Kita komitmen dan bersatu bahwa WTL juga mampu dan bisa,” katanya.
Potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Tana Luwu, lanjut Cakka sangat melimpah. Makanya, Tana Luwu dikenal dengan sebutan ‘ Wanua Mappatuo Na ewai Alena’ artinya daerah kaya dan melimpah sehingga bisa mensejahterahkan masyarakatnya.
” Dibutuhkan sinergitas antar empat daerah ini agar potensi yang ada bisa dikembangkan guna mensejahterakan masyarakat,” katanya.
Di bidang budaya, Cakka juga mendorong komitmen kepala daerah lainnya untuk menjadikan budaya Luwu sebagai muata lokal di sekolah- sekolah.
” Ini salah satu upaya agar budaya kita tidak tergerus zaman. Tanamkan budaya sejak kecil kepada anak- anak kita,” katanya.
Sejarah mencatat pada 23 Januari 1946 silam, seluruh elemen masyarakat di Tana Luwu bersatu padu mengusir penjajah Belanda dari Bumi Sawerigading. Momen inilah yang diperingati sebagai Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL). (*)