Namun, hingga kondisi stok benar-benar habis pada bulan September ini belum juga ada tambahan kuota pupuk dari Kementrian Pertanian. “Sejak bulan Juli kita di Dinas Pertanian sudah bersurat meminta tambahan kuota sebagaimana kab/kota lain yang sudah lama kehabisan. Untuk bulan September kuota pupuk urea subsidi khususnya urea untuk Takalar juga sudah habis. Maka dari itu kami berharap Kementan segera memperjuangkan tambahan kuota untuk Sulsel,”harapnya Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Takalar H.Hasbi, S.STP.,M.AP.

Desakan Dinas Pertanian untuk supply kuota tambahan pupuk urea bersubsidi ini berdasar pada kondisi petani Takalar yang saat ini sebagian besar telah melakukan penanaman kembali pasca musim panen bulan lalu. Hal ini dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap hasil produksi petani yang menurun bahkan terancam gagal panen.

Sembari menunggu kuota pupuk urea bersubsidi dari pemerintah, Kadis Pertanian meminta seluruh petani di Takalar untuk menggunakan pupuk organik atau menggunakan pupuk non subsidi.

“Jadi, kita kembali menggunakan pupuk organik sambil menunggu kuota tambahan. Ini sekaligus bisa memperbaiki kembali struktur tanah dan unsur hara dalam tanah,”pungkasnya H. Hasbi Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Takalar.(*).