3.Kecamatan Binamu. Rupanya poros inilah yang paling panjang menyajikan takjil dan aneka makanan selama ramadhan, tentu saja karena Kecamatan Binamu adalah ibukota Kabupaten Jeneponto, jejeran takjil dimulai dari Kodim setelah batas kota, ditempat ini terdapat perempatan Kompleks BTN Romanga dan kompleks perkantoran pemerintah, semakin keselatan, aneka takjil semakin memenuhi ruas jalan poros, tepat didepan Pertamina, perempatan Kalukuang hingga seputaran Masjid Agung terus ke jembatan Belokallong.

Salah satu spot yang juga ramai dikunjungi warga adalah deretan penjual kelapa muda depan kantor Pertanian hingga kantor PLN.

Alun alun kota Jeneponto, parang Passamaturukang juga menjadi salah satu lokasi yang cukup ramai, dari sore hingga malam hari tempat ini menjadi pusat kunjungan warga, sore di jajakan bermacam takjil dan pada malam hari terdapat banyak permainan untuk anak-anak.

Semakin keselatan dari depan pasar sentral karisa hingga batas kota Jeneponto tak kalah ramainya, semakin dibuat ramai dengan banyaknya toko distro pakaian jadi.

4.Kecamatan Batang. Berlokasi di depan pasar, kantor camat hingga depan Puskesmas Togo Togo, situasinya sama dengan lokasi lokasi lain, bermacam takjil dan aneka makanan berbuka dijajakan di sepanjang jalan poros.

5.Kecamatan Tarowang.
Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bantaeng ini rupanya tak kalah ramainya, penjual takjil telah berjejer dari mulai depan pasar tarowang terus hingga ke Desa Bonto Ujung yang banyak dijajakan kelapa muda, inilah yang menjadi khas di kecamatan Tarowang

Sebenarnya pusat penjualan takjil di tempat lain juga masih ada dan tak kalah ramainya, bahkan di beberapa tempat di berbagai Kecamatan di Jeneponto seperti di Bontoramb, Kelara, Rumbia, Arungkeke bahkan di setiap Desa dan Kelurahan pun terdapat spot penjualan takjil dengan keunikannya masing-masing, hanya saja lokasi-lokasi ini tidak berada di poros jalan nasional Makassar- Bulukumba, sehingga cenderung tidak terlihat atau terekspos.

Salah seorang pegiat kuliner UMKM Naik Kelas Ortomoro 97, Bunda Ritha, mengungkapkan pegiat kuliner tahun ini yang memanfaatkan momentum Ramadhan jauh lebih menggeliat, hanya saja masing-masing orang mencari tempat yang dianggap strategis dan ramai dikunjungi orang, terang Ritha

Ritha menuturkan jika sekiranya ada pihak yang dapat memfasilitasi lokasi penjualan takjil saat ramadhan, mungkin akan lebih tertata dan keuntungan nya pun bisa maksimal, harapnya

Jadi, tunggu apa lagi, ayo jelajahi setiap tempat dengan ceritanya yang beragam dan unik, tapi puasanya tetap kudu dijaga yaaa, tetap semangat. (*)