Catatan Menuju 1 Ramadhan 1444 H

Oleh : Mustaufiq
Mahasiswa Doktoral Program studi Hukum UIN Alauddin Makassar

Tak terasa, Bulan Suci Ramadhan 1444 H akan tiba. Dimana bulan Maha Besar dari 12 bulan yang Allah tentukan kebesarannya. Allah membuka seluas-luasnya pintu ampunan serta menawarkan berlipat-lipat pahala. Karena itu bagi muslim, gunakan sebaik-baiknya kesempatan ini untuk melakukan ibadah dan beramal shaleh. Tujuan berpuasa sebulan penuh adalah untuk meraih kemuliaan tertinggi yaitu takwa. Sebagaimana Allah sebutkan dalam firmanNya:

“Hai orang yang beriman telah diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS Al-Baqarah : 183)

Esensi Puasa Ramadhan mengajarkan kepada umat Islam untuk merasakan betapa sulitnya hidup bagi orang-orang yang kurang beruntung. Ketika berpuasa, kita merasakan lapar dan haus, sehingga ummat islam lebih mampu memahami kondisi orang-orang yang kurang beruntung dan inilah yang di namakan empati.

Dalam puasa ramadhan melatih kita mengatur waktu mulai menahan “imsyakiyah” dan waktu menyantap makanan “berbuka”, dan inilah sebuah kemandirian yang terbangun tanpa intervensi oleh siapapun selain keyakinan kita bahwa Allah maha tahu dan maha melihat, inilah ajaran nilai di siplin dan tertib dalam ajaran islam.

Dua nilai tersebut menyiratkan sebuah harapan bahwa, sebagai ummat islam harus memiliki empati yang kuat di tengah kondisi negara menghadapi persoalan yang multi dimensi. Pertumbuhan ekonomi yang melambat efek dari guncangan ekonomi oleh negara adikuasa di belahan negara barat dan eropa saat ini. Sehingga tidak sedikit negara di belahan benua asia pun mengalami kesulitan yang dapat mengancam terjadinya resesi ekonomi di beberapa wilayah.