Ramah Tamah FKN di Luwu Timur, Sultan dan Raja di Sambut Tari Kajangki
Luwu Timur, Matasulsel – Rangkaian acara Festival Keraton Nusantara (FKN) XIII Tana Luwu masih berlanjut di Kabupaten Luwu Timur. Setelah sehari sebelumnya para Raja dan Sultan dihibur pentas teater I Lagaligo “Pulang Kampung” di Lapangan Gaswo Kecamatan Wotu. Hari berikutnya dilanjutkan dengan menggelar Ramah Tamah Kedatuan yang di Baruga Langkana’e Bawalipu Kecamatan Wotu, Kamis (12/09/2019).
Kedatangan para Raja dan Sultan ini dipimpin langsung Datu Luwu ke 40, Andi Maradang Mackulau Opu To Bau beserta perangkat adat Kedatuan Luwu yang disambut langsung Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler, Wakil Bupati, Irwan Bachri Syam, Ketua DPRD, H Amran Syam, Macoa Bawalipu, Aras Abdi To Baji Pua Sinri beserta dewan adat, Ketua TP PKK, Puspawati Husler dan Wakil Ketua TP-PKK, Ani Nurbani.
Rombongan kerajaan se Nusantara ini disambut Tari Kajangki. Tarian Kajangki Luwu berarti “Tarian Kemenangan” yang menggambarkan dan mengisahkan kemenangan yang dicapai di medan perang. Tarian ini dipentaskan oleh 5-7 penari. Tari Kajangki juga telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya Tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler mengatakan Festival Keraton Nusantara merupakan upaya bersama untuk mengenal beragam kerajaan di Nusantara dan bagian dari komitmen pembangunan nasional yang berbudaya.
“sebagai tuan rumah pelaksanaan ramah tamah FKN tahun ini, kami sangat bangga mendapat kepercayaan itu. Nilai-nilai budaya memang harus kita pegang teguh sebagai ciri dan identitas kita sebagai bangsa yang besar dan beragam” tambahnya.
Orang nomor satu di Jajaran Pemerintah Kabupaten Luwu Timur ini juga mengenalkan berbagai potensi wisata di Luwu Timur diantaranya Danau Matano yang dihuni spesies endemik, potensi wisata mangrove dan berbagai potensi wisata alam lainnya di daerah ini.
“kami fokus kembangkan sektor pariwisata. Dengan dukungan dari pelaku budaya, seniman hingga masyarakat adat akan sangat berarti bagi pengembangan sektor pariwisata” ungkapnya.
” semoga selama berada di wilayah kami, para Raja dan Sultan dapat merasa nyaman dan aman. Dan yang terpenting kami selalu siap menanti kunjugan berikutnya di daerah kami” tandasnya
Pada acara ramah tamah ini juga di lakukan penyerahan cendera mata dari Bupati Luwu Timur kepada Jawatan Kuasa Persatuan Sejarah Malaysia Cawangan Selagar, Serta Penyerahan Sample Kayu Gaharu sebagai simbol keseriusan untuk membangun pabrik atau industri pengolahan kayu gaharu kepada Raja Samu-Samu VI De Laatste Van Koning Stamboom, Sekretaris Jenderal Silatnas Raja Sultan Nusantara Indonesia