Makassar, Matasulsel – Peta kekuatan pasangan calon pada Pemilihan Gubernur Sulsel 2018 mulai terbaca. Dari empat kandidat, pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) memiliki gerbong terbesar dengan mengantongi 35 kursi parlemen. Diusung lima partai politik, pasangan dengan slogan Sulsel Baru itu ditopang kekuatan maha dahsyat di level eksekutif maupun legislatif ditambah kekuatan rakyat berbasis relawan.

Bermodal dukungan itu, kemenangan NH-Aziz sejatinya ada di depan mata. Tinggal menjaga momentum agar mesin pemenangan solid bekerja. Konsolidasi demi konsolidasi terus dilaksanakan, bahkan hingga ke level kelurahan dan desa. Segala infrastruktur parpol maupun relawan pun siap berjuang memenangkan pasangan nasionalis-religius. Kemenangan NH-Aziz merupakan harga mati demi Sulsel Baru.

Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel, Andi Yagkin Padjalangi, mengungkapkan seluruh elemen pendukung, baik parpol, relawan maupun tokoh, siap bergerak memenangkan NH-Aziz. Khusus dari kalangan wakil rakyat saja, ia menyebut ada ratusan legislator se-Sulsel yang berada di barisan NH-Aziz. Toh, dari Golkar saja tercatat 178 legislator dan Nasdem ada 77 legislator. Belum termasuk Hanura, PKB dan PKPI.

Kontribusi para wakil rakyat dalam pemenangan NH-Aziz cukup menentukan, asalkan mereka benar-benar menggerakkan konstituennya. Yagkin menyatakan para legislator didukung dengan mesin parpolnya sedari sekarang mesti bergerak cepat dan cerdas. “Kemenangan NH-Aziz pada Pilgub Sulsel 2018 merupakan hal mutlak, apalagi bagi Golkar demi menjaga marwah dan martabat di basis pemenangan,” kata dia, Kamis, 18 Januari.

Soliditas dukungan terhadap NH-Aziz tidak hanya datang dari kalangan legislator, jajaran kepala daerah yang masuk dalam koalisi parpol pengusung tidak kalah kompak. Apalagi, koalisi NH-Aziz dikomandoi oleh Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse (RMS) yang juga Bupati Sidrap. Sedikitnya ada 14 bupati/wali kota dan 15 wakil bupati/wakil wali kota yang masuk di barisan pendukung pasangan tegas, merakyat dan religius tersebut.

Kekompakan koalisi NH-Aziz terlihat dari komposisi struktur pemenangan di daerah. Meski Golkar dan NasDem cukup mendominasi kursi parlemen, tapi parpol pengusung lainnya diberikan amanah untuk memimpin koalisi di level kabupaten/kota. Misalnya saja, koalisi NH-Aziz di Makassar dipimpin oleh kader PKB dan koalisi NH Aziz di Takalar dinakhodai kader PKPI.