Menurut dia, selain dikuatkan dalam sisi pemahaman beragama, santri juga perlu menerapkan perilaku dan Ahlak yang moderat.

“Santri harus, menerapkan ahlak moderat, dalam ilmu fiqih, kalau misalnya, barangnya orang harganya seratus ribu, pasti dia naikan seratus lima puluh ribu, itu namanya moderat, tidak berlebih-lebihan caranya, yang sedang-sedang saja, itu dalam ilmu fiqih,” ujarnya.

Begitu sebaliknya, kata Prof. Muammar, pembeli yang baik adalah dia yang menawar dengan penawaran yang sederhana.

“Berapa harganya seratus ribu, bisa ji sembilan puluh ribu, itu namanya pembeli yang baik, moderat caranya membeli, tapi kalo ada beli ikan dengan harga melakukan penawaran dari harga sembilan puluh ribu ke harga lima ribu, pusing itu penjual, nah kita ini diajarkan moderasi beragama, moderasi dalam kehidupan kita, supaya kita menjadi roll model manusia yang baik,” lanjutnya.

Kegiatan Talk Show Moderasi beragama tersebut mengusung tema, Membumikan Moderasi Beragama di Lingkungan Madrasah” dengan menghadirkan narasumber, Rekor UIM Al-Ghazali, Prof. Dr. Muammar Bakry, Lc., MA,. Ketua Tim PHBI Bidang Penaiszawa Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Nurdin, S.HI., M.HI, Dr. Nurdin Mewakili Kanwil, Ketua Forum koordinasi Pondok Pesantren Sulsel, Dr. KH. Afifuddin Harisah.

Jumlah peserta yang hadir pada kegiatan Talk Show Moderasi Beragama tesebut sebanyak 200 orang dari perwakilan madrasah, pondok pesantren, mahasantri dan organisasi pelajar se-kota Makassar.