JAKARTA – Prof. Dr. Wardah Nuroniyah, S.H.I, M.S.I., Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, memulai program Research Fellowship (outbond) tentang moderasi beragama di kalangan diaspora Indonesia selama sepuluh hari di Belgrade, Serbia.

Kegiatan ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana moderasi beragama dapat menjadi manifestasi dari proses pencarian jati diri manusia.

Pada hari pertama, Selasa, 4 Desember 2024, Prof. Wardah melakukan wawancara dengan Duta Besar Indonesia di Serbia, Mochammad Chandra Widya Yudha, didampingi oleh Malvino Giovanni Michiels, Sekretaris I bidang Informasi, Sosial, dan Budaya di KBRI, Belgrade.

Dalam wawancara tersebut, Duta Besar menekankan pentingnya sikap mental menghargai perbedaan dan perlunya program yang koheren serta stabil agar moderasi beragama dapat memberikan dampak positif dalam pengambilan kebijakan politik.

Setelah wawancara, Prof. Wardah melakukan observasi historis dan politik di Museum Yugoslavia dan berziarah ke makam Presiden Josip Broz Tito.

Menurutnya, moderasi beragama sangat berkaitan dengan bagaimana agama mempengaruhi pencarian identitas diri, yang juga dipengaruhi oleh keragaman masyarakat.

Ia menambahkan bahwa faktor sejarah politik memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan budaya dan agama setempat.

Serbia dipilih sebagai lokasi penelitian karena adanya hubungan historis yang mendalam antara Indonesia dan Yugoslavia pada era Sukarno dan Tito, serta banyaknya misteri yang belum terungkap.

Selama sepuluh hari ke depan, Prof. Wardah akan mengumpulkan data lapangan mengenai bagaimana diaspora Indonesia di Belgrade beradaptasi dengan masyarakat sekitar.

Ia akan melakukan observasi fenomenologis untuk memahami bagaimana mereka merasakan, berpikir, bertindak, dan berinteraksi dengan masyarakat setempat, serta sejauh mana moderasi beragama terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam pemahaman moderasi beragama dan kontribusinya terhadap penguatan identitas diri di tengah masyarakat yang beragam.