Respon Netizen di Deklarasi Lawan Korupsi, Dari Stiker Hingga Ekspresi Cagub
Makassar, Matasulsel – Sosialisasi dan deklarasi lawan korupsi yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di ruang pola kantor gubernur Sulsel, Selasa (17/4/2018), ramai diperbincangkan di media sosial. Mulai komentar atas link-link berita yang beredar hingga meme-meme terkait ekspresi para calon kepala daerah se Sulsel yang menghadiri deklarasi.
Salah satu yang banyak mendapat respon netizen adalah meme soal stiker “berani melawan korupsi” yang hanya digunakan oleh Calon Gubernur Sulsel nomor urut 4, Ichsan Yasin Limpo, sementara tiga Cagub lainnya, yakni Nurdin Halid, Agus Arifin Nu’mang dan Nurdin Abdullah memilih tidak menempelkan stiker itu di pakaiannya. Komentar netizen beragam mulai dari sekadar memberi pencerahan, nyinyir, komentar pedas, hingga komentar banyolan.
Di Grup Facebook, Pilgub Sulawesi Selatan 2018 yang memiliki 124 anggota misalnya, respon netizen cukup beragam di kolom komentar uploadtan meme-meme soal deklarasi lawan korupsi tersebut. “Koruptor penghianat bangsa. Jangan pernah pilih koruptor. Pilih koruptor = PENKHIANAT” tulis salah satu akun atas nama Alam Syah.
“Stiker itu membuktikan kalau komitmen untuk tidak koruptor. Pokok perlu diasingkan itu koruptor dibawa ke pulau baru di miskinkan. Bagaimana kawan setuju tidak?” tulis akun lainnya, Nur Syg. “Kalau pembohong dibuang mami ke laut biar dimakan ikan” sambungnya di komentar lainnya.
Netizen juga saling menyahut terkait uploadtan meme deklarasi ini. Akun Adhi Hettongandimuna misalnya menulis “NH AZIZ YG TERBAIK” kemudian direspon netizen lainnya “hahaha terbaik dari mananya kakak. Berdasarkan data donk kakak” tulis akun Nabilah.
Tak hanya di grup-grup facebook. Respon netizen juga nampak di dinding-dinding pengguna facebook. Uploadtan Ketua Abdi Merah Putih soal meme stiker cagub di deklarasi lawan korupsi misalnya, menuai tanggapan dari akun lainnya. Akun atas nama Daeng Beta berkomentar “ada yg dumba-dumba ka” tulisnya.
Meme-meme pasca deklarasi lawan korupsi ini memang beredar luas di media sosial. Tak hanya di facebook. Tapi juga banyak beredar di grup-grup whatshap. (*)