Selain itu, Ketua PMI Makassar ini juga mendengar beberapa keluhan warga terkait pelayanan masyarakat Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Lokasi Sudiang yang jauh dari kantor Dukcapil membuat warga harus mengeluarkan ongkos besar, belum lagi pengurusannya belum tentu langsung beres dalam sehari.

“Kami warga sudiang kalau mau mengurus di Dukcapil harus mengeluarkan ongkos besar karena jarak yang cukup jauh. Oleh karena itu, saya mewakili warga di sini berharap jika kelak bapak terpilih agar membuatkan cabang di sini agar warga tidak jauh lagi untuk mengurus,” keluh salah seorang warga ke Deng Ical.

Merespons keluhan warga, Deng Ical menyampaikan bahwa soal urusan e-KTP nanti akan lebih mudah. Bersama Fadli Ananda, pihaknya mendorong semua layanan pemerintahan berbasis digital. Toh, di era revolusi industri 4.0, layanan digital merupakan keniscayaan agar daerah tidak tertinggal dan tentunya pelayanan kepada masyarakat bisa lebih baik lagi.

“Itulah dinamakan Dilan, kepanjangan dari digital melayani. Jangan lagi berpikir riolo (dulu), saya paham harapan warga sekalian, karena jarak yang jauh sehingga mau dibuatkan kantor cabang Dukcapil di Sudiang. Ya sebenarnya nggak perlu karena persoalan e-KTP itu biar nanti kita yang akan bawakan, itu bisa kok kalau semuanya sudah berbasis digital,” ucap pria yang dijuluki Sombere’Na Makassar itu.

“Dibawakan ke rumahta semuanya. Persoalan ini tahun karna e-KTP itu belum normal dan Insya Allah tahun depan itu sudah berjalan baik kareba servernya sudah ada di Indonesia,” tandasnya. (*)