Romantisme 10 Amanah Kunci Emas, Refleksi Peringatan Hari Jadi Jeneponto ke-162
oleh : Agus Sijaya Dasrum
JENEPONTO – 1 Mei 2025 adalah hari yang istimewa bagi Bumi Turatea julukan Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan. Tanggal tersebut adalah hali jadi daerah ini dan tahun ini adalah yang ke-162. Setiap tahunnya dirayakan dan diperingati oleh warga Jeneponto.
Di momentum peringatan hari jadinya, terdapat prosesi penyerahan dan pembacaan amanah kunci emas. Sebuah benda yang penuh ukiran sejarah. Pada 17 Ramadhan 1379 Hijriah atau 15 Maret 1960 Masehi, para leluhur Turatea menyerahkan beberapa patah kata sebagai amanah terhadap petugas negara yang akan atau sedang memimpin Bumi Turatea tercinta yang disimbolkan dalam bentuk “sebuah kunci emas”. Kunci emas sebagai lambang pembuka hati, agar hati tidak tertutup tetapi senantisa suci dan terbuka dalam menunaikan amanah dari Tuhan.
Kunci emas ini bukan hanya sekadar akses fisik, namun juga representasi dari tuntutan kerja keras, dedikasi, dan harapan yang ingin diwujudkan.
10 Amanah Kunci Emas itu adalah :
1. Jadilah pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyat
2. Jadilah abdi negara yang memikirkan kepentingan negara dan bangsa dan bukan sebagai politikus yang memikirkan dirinya sendiri
3. Hargai kelebihan dan pendapat kawan dan lawan dan sadarilah pula kekurangan-kerurangan diri sendiri
4. Jujurlah terhadap sesuatu dan berusahalah memenuhi hasrat semua golongan
5. Tenang dan bijaksanalah dalam mengambil keputusan sesuatu masalah, tetapi dalam melaksanakan keputusan itu harus tegas
6. Nilailah seseorang bukan saja pada masa lampaunya tetapi pada masa sekarangnya
7. Jangan lekas puas terhadap hasil kerja supaya mendapat kemajuan dan dijadikanlah setiap kegagalan sebagai pendorong sampai berhasil
8. Ikut sertakanlah semua golongan pada meja kerja dan kerjasama dalam melaksanakan sesuatu
9. Dalam berkerja, ajaklah diri sendiri dahulu baru orang lain
10. Tahulah bersyukur dan berterima kasih atas bantuan orang lain
Amanah dalam simbol “Kunci Emas” itu adalah titipan harapan dari leluhur putra turatea :
1. Syamsuddin daeng mangawing
2. Palinrungi
3. Hamarun dg tinggi
4. Drs. Muh. Daud Nompo
5. Alim Bahri
6. M. Anwar Said dg. Nai
7. M. Basir
8. Palangkey
9. Muh. Daming dg Ngati
10. Mustapa Djalle
11. Mahabang
12. Adil Moka
13. Ibrahim Hasan
14. A.m. Said Sila
15. Manja dg Lewa
16. R. Pakihi Moka
17. H.Jjuhi
18. M. Arif dg Leo
19. Makkaratang dg Tangnga
20. Abdul Muluk Tawang
21. Rini dg Lalang
22. Bahtiar
23. Kamaluddn Lili
24. Nojeng M. Moka
Amanah kunci emas dari leluhur turatea tersebut telah ditunaikan oleh :
1. Malajong dg Liwang
2. Abd. Jalil Sikki
3. Drs. M. Daud Nompo
4. Morra Bilu
5. A. M. Amin Situru
6. M. Ishak Iskandar
7. Drs. H. Palangkey dg Lagu
8. Drs. Sehuddin
9. Drs. H. M. Ilyas Mattewakkang
10. Letkol H. Sirajuddin
11. Dr. Ir. H. Baharuddin Baso Tika, MS.
12. Drs. H. Radjamilo, MP. (2 Periode)
13. Drs. H. M. Saleh Rajab, M.Si. (Pj)
14. H. Asmanto Baso Lewa, S.E., M.Si. (Pj.)
15. Drs. H. Iksan Iskandar, M.Si. (2 Periode)
16. Junaedi. B, S.Sos., MM. (Pj.)
17. Dr. H. Reza Fasial Saleh, S.STP., M.Si. (Pj.)
Dan periode 2025-2030, amanah suci kunci emas itu bertahta di pundak H. Paris Yasir, S.E.,M.M. dan Islam Iskandar, S.H., dengan mengusung Visi “Jeneponto Bahagia.”
Secara filosofi Visi “Jeneponto Bahagia” mengandung makna bahwa esensi dari tujuan dan harapan hidup manusia baik secara konteks individu, keluarga, komunitas, masyarakat dan konteks Bangsa dan Bernegara adalah terwujudnya “Kebahagiaan” yang lebih mendalam, yang sering disebut sebagai Ultimate Hope (Harapan Tertinggi) yaitu “Kebahagiaan Lahiriah dan Batiniah, Dunia dan Akhirat”. Bahagia” sesungguhnya sederhana, yaitu cukup menjadikan setiap insan itu bermakna dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain serta bersyukur terhadap apa yang dimilikinya atas dasar keimanan dan ketaqwaan. Dalam Konteks Pembangunan, perwujudan Kebahagian itu diukur dengan Indeks Kebahagiaan yang berkaitan erat dengan Kualitas hidup, harmoni sosial, dan kesehatan mental spritual.
Mari kita pelihara kunci emas ini dan menggenggam amanahnya dengan erat menuju harapan dan kebahagiaan, dan menjadi pengingat akan amanah kebaikan, kerja sama, dan impian yang menjadi nyata. (*)