Makassar, Matasulsel – Muhammad Sultan salah satu pasien Rumah Sakit (RS) Siloam Makassar harus gigit jari lantaran tidak mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya.

Sultan sehari-harinya berprofesi sebagai petugas kebersihan harus menjalani operasi saraf akibat kecelakaan tunggal yang dialaminya usai bertugas di TPA Tamangapa, Antang Makassar, Ahad (13/10/2019).

Kejadian tersebut diketahui setelah keluarga Sultan mengadu ke Anggota DPRD Makassar Fraksi PAN Hamzah Hamid.

Hamzah mengatakan keluarga Sultan awalnya mengantar korban ke RS Hermina, namun tidak ada alat sehingga dicarikan RS lain yang mampu menangani.

“Semua rumah sakit dicari tahu, tapi hanya Siloam yang punya alat. Keluarganya Sultan bawa ke Siloam, tapi anehnya korban mau dilayani kalau kategori umum, tidak mau melayani BPJS,” kata Anggota DPRD Makassar tiga periode itu.

Hamzah melanjutkan bahwa, jika kategori umum Sultan harus membayar biaya operasi saraf sebesar Rp100 juta.

“Dimana kasian mau ambil sebanyak itu, sementara Sultan ini hanya petugas kebersihan. Saya sangat sayangkan RS Siloam karena sepertinya tidak memiliki jiwa sosial,” ujarnya.

Hingga saat ini lanjut Hamzah, Sultan belum ditangani lantaran keluarganya tidak mampu membayar biaya operasi Rp100 juta, dan tak ingin dilayani jika menggunakan BPJS.

“RS Siloam mestinya ada fungsi sosialnya sebagai RS swasta yang besar di Makassar. Bukam hanya mengejar profit saja,” tutup legislator yang dikenal dekat dengan pemulung dan petugas kebersihan itu.

Sementara itu, pihak RS Siloam yang dikonfirmasi perihal masalah tersebut belum merespon, pesan WhatsAap yang dilayangkan tidak dibalas, dan sambungan telepon ditolak.