“Kami mendirikan Rumah Pantun Makassar ini sebagai bentuk keresahan akan budaya berpantun yang hampir tidak pernah lagi terdengar. Dengan zaman yang semakin moderen, tradisi-tradisi kita semakin tergerus dengan canggihnya alat komunikasi hingga melupakan pentingnya saling berinteraksi secara langsung dengan cara santun,” ujar Rijal selaku Ketua RPM.

Suasana foto bersama launching Rumah Pantun Makassar

Ery Iswari yang merupakan salah satu pembicara pada dialog budaya Lounching RPM mengatakan bahwa budaya berpantun itu adalah budaya dari suku Bugis Makassar walaupun berasal dari rumpun melayu. Karena budaya kita masih memiliki keterikatan yang sangat kuat jika ditarik dari sejarahnya.

“Pantun itu juga ada di Bugis Makassar dengan sebutan elong atau kelong, jadi tidak ada alasan untuk tidak melestarikan pantun. Budaya berpantun yang sering dikenal sebagai budaya melayu, ternyata di tanah kita sendiripun memiliki banyak jenis pantun di beberapa daerah dengan penamaan yang berbeda-beda,” pungkas Akademisi Unhas ini.

Seni bertutur pantun akan sering terdengar nantinya di telinga kita khususnya kota Makassar dari Rumah Pantun Makassar dengan slogan “Rumahkan Makassar sebagai Negeri Pantun,” Tutupnya.(*)