Di tempat ini, mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan dan petani rumput laut. Saat Ichsan menyinggung Rumah Produktif, para nelayan dan petani rumput laut terkagum-kagum. Mereka menganggap Rumah Produktif adalah solusi dari kemiskinan yang selama ini cukup tinggi di Bantaeng.

Apalagi, Ichsan yang baru saja meraih gelar doktor, memaparkannya dengan bahasa sederhana. Sehingga mudah dipahami warga yang mendengar. Applaus dan teriakan “Appakabaji” mengiringi setiap Ichsan menuntaskan satu persatu pembahasan mengenai Rumah Produktif.

“Ini baru calon pemimpin. Rumah Produktif adalah kebutuhan masyarakat. Terutama di Bantaeng. Mudah-mudahan Pak Ichsan dan Pak Cakka bisa melaksanakan program ini,” tutur Anto Meng, salah satu warga Borong Kalukua.

Seperti yang sudah massif diberitakan, Rumah Produktif akan didirikan di setiap kecamatan, maupun di desa. Di setiap Rumah Produktif, ada beberapa tenaga ahli yang mendampingi. Mulai dari ahli ekonomi, ahli industri, ahli pemasaran, hingga perbankan.

Di Rumah Produktif, setiap warga yang datang dipersilahkan berkonsultasi tentang usaha ekonomi apa yang mau dilakukan. Kemudian warga akan diarahkan dan dibimbing para ahli tersebut. Total, ada 1.250 ahli yang siap disebar oleh IYL-Cakka. (*)