Rumah Sakit Wisata UIT memulai dengan empat mesin, selanjutnya akan di tambah bisa sampai 10 mesin Hemodialisa.

“Semua pasien Hemodialisa akan ditanggung BPJS untuk rawat nginap dan jalan di Rumah Sakit Umum Wisata UIT. Semoga alat ini sudah bisa digunakan paling lambat Mei mendatang,”  jelas dr Marhaen yang juga ahli stem cell alumni Jepang ini.

Kepala Divisi Penunjang Pelayanan Medik dan Komite Kesehatan Lainnya, dr Wachyudi muchsin SH mengatakan, saat ini Rumah Sakit Umum Wisata UIT terus melakukan pembenahan fasilitas untuk menunjamg diagnosa dari dokter, sehingga dapat melayani pasien yang menjadi kebutuhan mendasar.

“RSU Wisata UIT terus melakukan pembenahan untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat Sulsel, khususnya Makassar,” ujarnya. (*)