“Selain data upah, pasar juga mencermati kelanjutan reformasi pajak Amerika Serikat. Situasi itu membuat pelaku pasar wait and see,” katanya.

Ia menambahkan bahwa jika data Amerika Serikat meningkat maka terbuka peluang bagi dolar AS kembali terapresiasi, apalagi didukung dengan dengan kondusifnya kondisi politiknya. (atr)