Rutan Jeneponto Geledah Sel Tahanan Pemasok Narkoba di Kampus UNM
JENEPONTO, MATA SULSEL – Pihak jajaran Rutan Kelas II B Jeneponto, Provinsi Sulsel langsung mengambil langkah tegas terhadap warga binaan inial SN setelah diketahui sebagai pemasok narkoba di Kampus Universitas Negeri (UNM) Makassar.
Kamar sel SN langsung disidak dan digeledah oleh tim khusus Rutan Kelas II B Jeneponto yang di pimpin langsung oleh Kepala Rutan Hendrik, Minggu (11/6/2023) malam.
Diketahui bahwa SN adalah pemilik narkoba jenis sabu dan ekstasi yang terungkap dari pengembangan yang dilakukan oleh Direktorat Narkoba Polda Sulsel terhadap seorang tersangka dugaan tindak pidana penyalahgunaan narkoba inisial SAH.
Inisial SAH yang merupakan salah satu tersangka dari 4 tersangka lainnya yang berhasil ditangkap sedang mengonsumsi narkoba di lingkup Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Parang Tambung di Jalan Malengkeri, Makassar beberapa hari lalu.
Dalam penggeledahan tersebut disebutkan jika narkoba jenis sabu dan ekstasi yang ditemukan bersamaan dengannya, tepatnya barang bukti tersebut diamankan dari lantai 1 di dalam ruangan tempatnya mengonsumsi narkoba merupakan milik inisial SN yang merupakan warga binaan di Rutan Kelas II B Jeneponto.
“Benar yang bersangkutan inisial SN adalah warga binaan Rutan Jeneponto dan kami langsung mengambil langkah dengan menyidak kamar SN dan mengamankan yang bersangkutan dan selanjutnya kami berkoordinasi ke Kadivpas di Kanwil Kemenkumham Sulsel,” kata Kepala Rutan Kelas IIB Jeneponto, Hendrik, Senin (12/6/2023).
Tak hanya itu, langkah-langkah antisipasi selalu dilakukan sebelumnya. Selain tak berhenti terus memberi arahan baik di apel pagi atau briefing setiap bulan kepada seluruh jajaran serta turut memperketat penggeledahan barang dan badan pengunjung di Rutan Jeneponto.
“Sebelumnya, Petugas Pengamanan Pintu Utama (P2U) Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Jeneponto, juga pernah menggagalkan penyelundupan lima bungkus kristal bening diduga sabu-sabu ke dalam Rutan,” ungkap Hendrik.
Terkait kemungkinan adanya peran oknum petugas di internalnya yang mencoba-coba memfasilitasi alat komunikasi kepada warga binaan seperti inisial SN agar leluasa dapat mengendalikan narkoba di luar, kata Hendrik, itu dipastikan akan ditindak tegas.
Ia akan memantau dan mengawasi secara ketat setiap pergerakan yang dilakukan oleh petugasnya di lingkup Rutan Kelas IIB Jeneponto.
“Iya, petugas kami selalu memeriksa secara ketat setiap barang yang akan dibawa masuk ke warga binaan,” pungkas Hendrik. (*)