Lebih lanjut, NH juga menuturkan, pemeriksaan kesehatan ini bukanlah untuk sekadar “menghakimi” penyakit kandidat. Namun, setelah dilakukan sosialisasi oleh pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel, jelas NH, pemeriksaan ini sebagai indikator yang menentukan kemampuan secara fisik dan kejiwaan kandidat ketika diamanahkan menjadi gubernur. 

“Jadi apakah calon mampu memenuhi syarat untuk bisa bekerja, tidak ada gangguaan fisik yang bisa menganggu. Ini soal kemampuan dari sisi kesehatan, fisik dan kejiwaan mampu memimpin lima tahun ke depan,” urainya. 

Mantan Manager PSM ini pun yakin, penyelenggara tes kesehatan akan bertindak objektif dan profesional. Harapannya, seluruh tahapan pelaksanaan Pilgub Sulsel dapat berjalan dengan berkualitas. 

“Berkualitas, artinya aman, tertib, damai, dan semua penyelenggara serta aparat netral. Sehingga, masyarakat bisa menentukan pemimpinnya sesuai dengan hati nurani,” pesannya. (****)