Sasar Lorong, Danny “Kewalahan” Tandingi Kerja Politik Appi-Cicu
Makassar, Matasulsel – Penyataan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto terkait kritikannya terhadap kandidat yang tiba-tiba masuk lorong jelang Pilkada Makassar memantik reaksi dari kalangan politisi.
Pasalnya, pernyataan Danny yang juga ikut dalam kontestasi Pilwali 27 Juni mendatang dianggap telah menciderai proses demokrasi.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi PDIP Kota Makassar, Arsony menyayangkan sikap Danny yang tidak menggambarkan dirinya sebagai kepala daerah sekaligus kontestan di Pilwalkot tahun ini.
Menurutnya, pernyataan orang nomor satu di Kota Makassar ini terlalu berlebihan.
Atau jangan-jangan calon incumbent tersebut, menurut Arsony, takut disaingi dengan pola kerja politik yang dilakukan pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi.
Ataukah ini sebagai bentuk kepanikan Danny agar basis suaranya di lorong-lorong tidak rebut.
“Harusnya sebagai kepala daerah, Danny memberikan pendidikan politik yang baik terhadap masyarakat. Apalagi selama ini selalu mengkampanyekan politik santu. Sementara sikap yang diperlihatkan ke publik justru menciderai proses berdemokrasi,” kata Arsony menanggapi pernyataan Danny yang kurang elok itu, Kamis (1/1/2018).
Menurut dia, tak sepatutnya Danny mengeluarkan pernyataan kewaspadaan terhadap kandidat yang ingin bersosialisasi memperkenalkan programnya ke masyarakat.
Apalagi pernyataan itu dilontarkan di hadapan warga masyarakat Makassar yang notabene saat ini merupakan bagian dari pemilih cerdas.