Makassar, Matasulsel – Jabatan sebagai ketua partai tak sejalan dengan pemahaman demokrasi seorang Andi Hamzah Pangki. Ketua Golkar Bulukumba itu menyinggung soal keluarga besar Yasin Limpo di kancah perpolitikan Sulsel. Yang disebut Hamzah sebagai politik dinasti.

Menurut Hamzah, setelah Syahrul Yasin Limpo, ada peluang Gubernur Sulsel berikutnya adalah Ichsan Yasin Limpo. Lalu, setelah Ichsan, Adnan Purichta IYL pun berpeluang.

“Seandainya menang, setelah IYL coba tebak siapa yang akan lanjutkan? Yah kalau menang, Adnan bisa jadi gubernur selanjutnya. Kemungkinan itu besar,” tukas Hamzah, Selasa 24 April 2018.

Pernyataan Hamzah ini kemudian menjadi viral di sosial media facebook Forum Diskusi Pilgub Sulawesi Selatan. Banyak netizen yang menilai Hamzah justru tak paham berdemokrasi. Sebab, dalam dunia demokrasi tak ada istilah Politik Dinasti. Karena kepala daerah seperti bupati dan gubernur dipilih oleh rakyat. Bukan ditunjuk begitu saja.

Lihat saja komentar dari pemilik facebook dengan akun Yori Ierma. Ia berkomentar “Semuanya sd diatur oleh Allah SWT pak,,, Siapa pun pemenang pilgub, kita harus harus hargai. Karena Pilgub ini bukan penunjukan langsung. Tapi melalui pemilihan oleh rakyat sendiri”.

Komentar senada dilontarkan akun Ifha Onha. “Ini Demokrasi… Biarkan rakyat yg memilih….jika Pak Adnan mampu knp ga???”.

Ada juga yang berkomentar dengan nada menantang. Seperti komentar akun facebook Ainnya Ana. Ia menantang, siapa saja yang bisa mengalahkan IYL. “Klo ngak mau dia menang kalahkan dia di pilgub”.

Komentar cerdas dilontarkan akun facebook Umar. Dia berkomentar “Siapapun yg jadi pemimpin kalau layak memimpin siapa yang melarang itu tergantung pilihan rakyat. Mau cucunya ,anaknya ,kemanakannya atau apaya asalkan layak bagi rakyat. Siapa yg mau melarang. Hak setiap warga negara sama.”. (*)