By. Rudianto Aidid

Memperingati kelahiran Rasulullah Muhammad SAW. dalam konteks kekinian selayaknya ada korelasi dengan kondisi dan suasana tempat dan masyarakat dilaksanakannya kegiatan untuk manfaat yang lebih terasa. Dasar pemikiran inilah mungkin sehingga Pemerintah Kabupaten Jeneponto yang saat ini dipimpin oleh Bapak H. Paris Yasir sebagai Bupati mengadakan Maulid Nabi yang disebut Maudu Turatea dengan cara yang tidak seperti biasanya. Kegiatannya kali ini terasa inovatifnya oleh karena berbeda dari sebelumnya meskipun kegiatan ini menjadi rutinitas tahunan.

Sebelumnya tiap tahun kita menyaksikan kegiatan Maudu atau Maulid Nabi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto semacam seremonial yang didalamnya ada Ceramah hikmah kelahiran Nabi, perlombaan hiasan bakul yang unik dan setelah itu selesai. Untuk saat ini kegiatannya menunjukkan ada efek besar yang akan dicapai dan urgensinya sampai kemasyarakat luas. Peringatan Maudu Turatea kali ini adalah Maulid Akbar yang berisikan serangkaian Tausiah, hikmah dan pengadaan bakul unik juga perlombaan jumlah bakul terbanyak dengan target mencapai lebih dari 15.000 bakul. Jumlah ini akan dibagikan semuanya ke masyarakat pra sejahtera Kabupaten Jeneponto sebagai komitmen Pemerintah Daerah dalam hal pemberian pelayanan ke masyarakat.

Inovasi kegiatan tersebut selain seremoni juga sebagai bentuk intervensi Pemerintah Daerah terhadap program-program prioritas, salah satunya berkaitan dengan pelayanan dan bantuan ke masyarakat pra sejahtera. Bapak Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jeneponto beserta jajarannya dan seluruh stakeholder berkolaborasi memberikan bantuan kepada yang kurang mampu agar semua merasakan pelayanan pemerintah yang efektif sehingga capaian pelaksanaan program akseleratif sebagai salah satu indikator prestasi pemerintah. Inovasi ini juga tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Tegline kegiatan peringatan Maudu Turatea berbagi kebahagiaan menghendaki pahala dari pembagian bakul yang berisikan beras dan bahan makanan lainnya oleh pemerintah dan seluruh stakeholder kepada masyarakat rentan agar manfaat dirasakan merata untuk visi jeneponto bahagia. Hal ini merupakan prestasi tersendiri bagi Pemerintah melalui kegiatan peringatan Maulid ini dapat berkontribusi dalam melaksanakan program prioritas khusunya pemberian bantuan terhadap masyarakat. Inilah esensi dari peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. yang dilaksanakan hari ini. Hikmah dari peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah meneladani akhlak Nabi dalam berbagai perspektif. Michael H. Hart menulis buku The 100: A Ranking Of The Most Influential Person In History, menempatkan Nabi Muhammad SAW. diurutan pertama sebagai pemimpin paling berpengaruh di dunia, oleh karena dari perilaku dan sifat Nabi Muhammad SAW. yang berakhlak mengubah sejarah dan menentukan nasib jutaan manusia.

Jika melihat posisi Nabi sebagai kepala Pemerintahan, beliau sangat cinta dan sayang terhadap masyarakatnya terutama yang dhuafa. Melayaninya dengan lemah lembut bahkan bersedih melihat penderitaan orang lain. Peringatan Maulid Nabi yang dilakukan setiap tahun seharusnya menjadi momentum menumbuhkan sifat-sifat penyantun dan kasih sayang dalam diri setiap ummatnya terkhusus pada Umara. Memberi bantuan kepada manusia khususnya yang fakir, miskin dan yatim adalah wujud dari meneladani Rasulullah Muhammad SAW. Mengapa kita ummatnya harus meneladani Rasul ?, hal ini mungkin dapat kita perhatikan gambaran dari QS. 8 : 33 yang artinya “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka (kaummu) selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka; dan Allah tidak akan mengazab mereka selama mereka memohon ampunan.

Maknanya adalah Keberadaan Rasulullah SAW. di tengah-tengah ummat menjadi sebab tertundanya azab dan bencana yang akan menimpa mereka. Ada dua konteks yang dapat dilihat yakni ketika Rasulullah masih bersama ummatnya maka bencana akan tertunda. Kemudian konteks saat ini, bagaimana dengan kita ummatnya sekarang yang tidak bersama secara dhohir apakah tidak berlaku lagi ayat ini?
Kita sama tahu Alquran adalah firman Allah SWT. berlaku sepanjang masa. Dalam konteks inilah konsep Al-Qur’an yang menunjukkan sifatnya berlaku sepanjang masa dan universal. Hal ini diterangkan dalam beberapa ayat salah satunya Qs. Al-Baqarah ayat 2 dan Al-An’am ayat 19. Dengan begitu maka ayat di atas tadi juga berlaku untuk kita ummatnya sekarang dan sampai kiamat.

Keberadaan Rasul ditengah-tengah kita ummatnya harus selalu ada, bukan lagi dalam bentuk dhohir namun mengamalkan seruan dakwahnya, meneladani akhlaqnya dan mencintainya dengan banyak bersalawat kepadanya. Kehadiran Rasulullah dalam hati kita ditunjukkan dengan shalawat kepadanya. Peringatan Maulid Nabi yang didalamnya ada lantunan ayat suci Alquran, pembacaan barzanji yang mengandung shalawat dan doa, kemudian ceramah serta sedekah kepada kaum dhuafa adalah rangkaian sifat dan perilaku yang harus terus diagungkan dan dilakukan hingga kebiasaan itu terbenam jauh dihati tiap ummatnya. Perilaku yang baik di atas telah dicontohkan Rasulullah 14 abad yang lalu. Oleh karenanya kita berharap dengan meneladani sifat perilaku Rasulullah menghindarkan bangsa Indonesia dan khususnya Kabupaten Jeneponto dari bala’ dan bencana ditengah hiruk pikuknya zaman. Wallahu a’lam.

Oleh karena itu maka peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. harus menjadi momentum perubahan pada tiap pribadi ummatnya apapun status dan struktur sosialnya untuk menjadi lebih baik. Akhirnya kita berikan Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Kabupaten Jeneponto yang melaksanakan Peringatan Maulid Akbar Nabi Besar Muhammad SAW. 1447 H. Maudu’ Turatea, harapannya menjadi kesadaran sedekah kolektif Pemerintah Daerah yang terus dipertahankan dan ditingkatkan dimasa mendatang untuk masyarakat Jeneponto Bahagia. (*)