Bukan hanya itu, sebelum penetapan pasangan di KPU, Ichsan Yasin Limpo juga unggul di survei Poltracking. Di survei September 2017, IYL memiliki elektabilitas 18,8 persen. Mengungguli kandidat lainnya.

Lembaga yang dipimpin Hanta Yuda ini disebut-sebut salah satu lembaga yang punya kedekatan dengan DPP Golkar. Dan bisa dipastikan yang memesan jasa surveinya bukan kubu IYL.

Dari data temuan riset dari lembaga berbeda, maka bisa disimpulkan jika posisi IYL-Cakka memang terus mengalami kenaikan setiap bulannya. Dari 18,8 persen di September 2017, 24,3 persen di Februari, lalu 27,5 persen di Maret, dan 29,8 persen di Mei.

Berdasar tiga data berbeda ini juga, posisi NH-Aziz dan NA-ASS memang sedang “saling-menyalip” untuk posisi kedua. Sedangkan Agus-TBL, tingkat keterpilihannya cenderung mengalami penurunan. Bahkan belum menembus angka 10 persen.

Dari data di atas, maka bisa menjadi tamparan untuk kubu tertentu yang menuding jika survei terbaru IYL-Cakka adalah rekayasa. Sebab fakta dari setiap bulan, lembaga yang tak punya afiliasi ke IYL, termasuk konsultan kandidat lain, memang mengakui elektabilitas IYL-Cakka.