SELAYAR, MATA SULSEL – Untuk kesekian kalinya, moda transportasi angkutan kapal kayu, asal Pulau Kalao Toa, Kecamatan Pasilambena, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, dikabarkan mengalami kecelakaan laut dalam perjalanan pelayaran dari Pelabuhan Kawau menuju daratan ibukota Benteng, Selayar.

Kali ini, nasib naas, menimpa KM. Fajar Panca, kapal GT. 21, milik H. Denri Lau, warga Pulau Kalao toa.

Kapospol Pasilambena, Ipda Jajang S menjelaskan, kapal bertolak meninggalkan Pelabuhan Kawau, Kecamatan Pasilambena, pada sekitar pukul 15.00 Wita, hari, Jum’at, (25/12) sore yang secara kebetulan, bertepatan dengan perayaan natal.

“Kapal yang dinakhodai Amiruddin tersebut, sedianya akan berlayar menuju ibukota Benteng mengangkut hasil bumi berupa kopra, dan jambu mente, bersama ratusan biji tabung gas kosong berukuran 3 kg,” ungkapnya.

“Namun naas, karena saat melintas, di perantaraan Pulau Bonerate, dan perairan Taka Bassi, Desa Pasitallu, kapal mendadak kehilangan keseimbangan yang mengakibatkan kapal menjadi miring,” imbuh Jajang lagi.

Padahal, nakhoda kapal mengaku, cuaca hari itu, cenderung lebih bersahabat dan tak bergelombang.

Bahkan muatan kapalpun sudah dikurangi dan jauh lebih sedikit, jika dibandingkan hari-hari biasanya.

Kapal hanya bermuatan kurang lebih 30 ton, ungkap Ipda Jajan, menirukan keterangan nakhoda kapal.

Nasib naas yang menimpa kapal, berawak lima orang itu, dibenarkan, Danpos Pasilambena yang sekaligus bertindak sebagai Babinsa Desa Pulo Madu, Serka Amiruddin.

Serka Amiruddin yang dihubungi secara terpisah oleh wartawan pada hari, Selasa, (29/12) siang, mengaminkan perihal kejadian laka laut yang menimpa KM. Fajar Panca.

Kecelakaan terjadi pada sekitar pukul 20.00 wita, hari, Jum’at, (25/12) malam lalu, saat melintas di perairan Taka Bassi, Desa Pasitallu.