‘’Kalau melihat peta kekuatan yang ada, saya optimis Sulsel bisa menambah minimal tiga atletnya lolos ke PON di Papua. Itu target minimal kami. Tapi saya yakin bisa lebih,’’ timpal M Tawing.
Adi Rasyid Ali dan M Tawing juga menyesalkan karea tiga petinju andalannya yakni Alex Tatontos, Muh Idris dan Abd Sada tidak bisa ikut di Pra PON kali ini.
Dengan demikian kesempatan Alex untuk hattrick meraih medali emas pupus setelah terkendala regulasi Association Internationale de Boxe Amateur (AIBA), yakni badan tinju yang menaungi tinju amatir dunia.
Petinju yang turun di kelas 81 Kg dan peraih dua medali emas berturut-turut, PON XVIII 2012 Riau dan PON XIX 2016 Jawa Barat ini absen karena di Pra PON seri I di Ternate ia kalah KO dari petinju NTT, M Rudal.
Sementara Muh Idris, juga absen karena diwaktu yang bersamaan ia tengah bertugas Papua. Petinju yang turun di kelas 60 Kg pada Pra PON Ternate ini merupakan salah satu atlet andalan Sulsel yang berprofesi sebagai anggota TNI Angkatan Darat dan bertugas di YPR 433 Kostrad.
Petinju lainnya adalah Abd Sada. Atlet yang bertugas di Denma Divif 3 Kostrad ini turun di kelas 69 Kg. Ia juga gagal pada Pra PON seri I Ternate.
‘’Ini yang kami sesalkan. Padahal Alex salah satu petinju andalan Sulsel. Tapi Pengurus Pusat Pertina sudah menegaskan kepada kami kalau Alex tidak bisa ikut di Pra PON Bogor,” jelas ARA, sapaan Wakil Ketua DPRD Kota Makassar, ini.

Meski demikian tim pelatih Sulsel Albert Lala’ar dan mantan petinju Sulsel peraih medali emas PON dan SEA Games, Dufri Masihor tetap optimis anak binannya mampu memenuhi target yang diberikan oleh Pengprov Pertina Sulsel. Apalagi petinju yang ikut di Pra PON seri II ini merupakan atlet pilihan hasil seleksi yang dilaksanakan di Sasana Tinju Hasanuddin, Kodam XIV Hasanuddin pada 15-17 November 2019 lalu.

‘’Tim tinju Sulsel yang ikut di Kejurnas Pra PON seri II di Bogor ini atlet pilihan hasil seleksi yang diikuti petinju-petinju dari beberapa daerah di Sulsel. Saya optimis target menambah tiga atlet lolos ke PON di Papua bisa kami capai,” ujar Dufri Masihor yang diamini Albert Lala’ar.

Sebelumnya Sulsel telah meloloskan lima petinjunya pada Pra PON XX seri I yang berlangsung 20 sampai 27 September 2019 di Lapangan Stadion Kie Raha, Kota Ternate, Maluku Utara. Kejurnas tersebut diikuti 24 provinsi yang masuk dalam wilayah Tengah dan Timur. Kejurnas itu diikuti 234 petinju putra dan putri. Mereka tersebar di 17 kelas yang dipertandingkan.

Di ajang tersebut salah satu petinju Sulsel asal Kota Makassar, Josua Holy Masihor terpilih sebagai petinju terbaik nasional. Atlet andalan Sulsel ini juga meraih medali emas di kelas 52 Kg putra.(**)