Sepanggung Ganjar Pranowo di Seminar PWI Pusat, Ini Mimpi IDP di 2045
Jakarta, Matasulsel – Sejumlah Kepala Daerah yang dinilai memiliki potensi sebagai pemimpin bangsa di masa mendatang menghadiri Seminar Publik bertajuk “Mimpi Tokoh Muda untuk Indonesia 2045” Rabu (16/10/2019), di Ballroom Hotel Aryaduta Gambir Jakarta Pusat. Seminar yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat ini sebagai wujud kontribusi pers dalam memikirkan masa depan bangsa menyongsong 100 tahun Indonesia masuk ke gerbang peradaban yang gemilang, maju, mandiri, berdaya saing, inklusif, adil dan makmur.
Salah satu Kepala Daerah yang mendapat kehormatan hadir sebagai narasumber dalam seminar publik tersebut adalah Bupati Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan, Indah Putri Indriani. Menariknya, ia berada satu panggung dengan para Kepala Daerah berprestasi yang namanya sudah menasional, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Hadir pula tokoh pers nasional, Oesman Sapta Oddang, sebagai Keynote Speech, dan Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Depari
Dalam seminar itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengutarakan mimpi terbesarnya di 2045. Ia mengatakan, untuk menikmati bonus demografi di 2045, hal terpenting yang mesti dilakukan adalah menyiapkan generasi muda mulai hari ini dan mengajaknya bekerja keras dan cerdas dalam rangka menyiapkan generasi yang andal menyongsong 2045. “Kita harus berjuang sehebat-hebatnya supaya bonus demografi dapat dinikmati oleh adik-adik kita di 2045. Untuk itu, kita harus siap menyambut Indonesia Emas 2045,” kata Indah.
Saat moderator bertanya, mimpi terbesar Bupati di 2045, IDP dengan lugas dan cerdas menjawab bahwa usia bukan menjadi persoalan, melainkan komitmen perjuangan untuk memberikan yang terbaik buat bangsa dan daerah itu yang menjadi penting. Jawaban IDP ini memantik applaus yang meriah dari narasumber lainnya. “Saya membayangkan masih ada di 2045. Tidak hanya sekadar memetik buahnya, tapi paling tidak saya bisa melihat hasil perjuangan kita untuk anak-anak bangsa hari ini di 2045,” kata IDP.
“Jadi mimpi terbesar saya saat ini adalah melihat kita semua masih bisa melihat dan menikmati hasilnya. Kita tidak menjadi objek dari setiap pergerakan perubahan, tapi kita juga bisa mewarnai pergerakan perubahan tersebut. 2045 itu usia saya 68 tahun, tapi tidak penting saya berada di mana. Yang paling penting adalah bagaimana memberikan yang terbaik buat bangsa, negara dan daerah yang kita cintai ini,” sambungnya, seraya mengatakan bahwa mimpi itu hanya bisa diwujudkan melalui penguatan sumberdaya manusia.
Argumengtasi-argumentasi yang dibangun IDP tentang Mimpi Indonesia 2045 mendapat respon luar biasa dari segenap peserta. “Luar biasa ibu Bupati Luwu Utara. Semangatnya bisa dicontoh oleh generasi muda kita saat ini,” kata Sang Moderator di hadapan Indah dan peserta lainnya. Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Depari, mengatakan, mimpi adalah kunci lahirnya gagasan yang melahirkan peradaban dunia. “Bayangkan dunia tanpa mimpi, entah berapa abad kemajuan ini akan tertahan tanpa perubahan,” kata Atal.
Pemimpin itu, kata dia, tidak hanya sekadar menentukan arah dan tujuan bangsa yang tegas melalui mimpi yang dibangun, melainkan juga mampu mengajak semua elemen bangsa untuk bergerak dan bersatu. ”Barangkali dunia ini akan tetap gelap karena hanya diterangi lampu gas jika Thomas Alfa Edison tidak pernah bermimpi mewujudkan bohlam lampu. Ide Thomas Edison lahir dari mimpi dan harapan. Nah, untuk mewujudkan negara yang adil dan makmur dibutuhkan figur seorang pemimpin menyongsong Indonesia 2045,” tandas Atal. (*)