Sepenggal Cerita tentang Moderasi Beragama dari Serbia
Hidup di tengah mayoritas Kristen Ortodoks di Belgrade tidak membuat Netti dan keluarganya, yang beragama Islam, mengalami perlakuan diskriminatif. Netti mengakui bahwa komitmen nilai-nilai Kristen Ortodoks di masyarakat Serbia sangat kuat, yang berkontribusi pada sikap toleran terhadap perbedaan agama dan suku.
“Warga Serbia suka menolong dan ramah,” ungkap Netti, mencerminkan kehangatan hidup di tengah masyarakat lokal.
Di siang hari, Wardah dan Netti berdialog tentang moderasi beragama. Netti menyatakan bahwa hidup bahagia sebagai diaspora di tengah mayoritas Kristen Ortodoks di Serbia adalah bentuk praktik moderasi beragama yang nyata.
Wardah menyimpulkan bahwa puncak dari moderasi beragama adalah kemampuan untuk merasakan kebahagiaan dan kemanusiaan di tengah perbedaan, dimanapun kita berada.
Dalam program outbond research fellowship yang dijalankannya, Wardah meneliti moderasi beragama di Serbia, sebuah negara yang berhasil bangkit dan menjadi toleran setelah melewati konflik berbasis agama dan suku.
Cerita Netti dan pengalaman hidupnya di Serbia menjadi inspirasi bahwa moderasi beragama dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari, membangun hubungan yang harmonis di tengah perbedaan.