Makassar, Matasulsel – Soal prestasi PSM di masa kepemimpinan Nurdin Halid sudah bukan rahasia. NH yang saat ini maju sebagai calon Gubernur Sulsel mampu mengantarkan pasukan Juku Eja sebagai jawara nasional hingga prestasi internasional. Namun demikian, kebanggaan tidak cuma lahir dari prestasi tinggi. Karena itulah, NH juga berkomitmen akan membangun stadion megah bertaraf internasional.

Kata NH, tim nasional Indonesia dan tim-tim asing bakal silih-berganti datang bermain di stadion milik Sulsel kelak. Bukan hanya laga ujicoba internasional, tetapi juga kejuaraan sepakbola tingkat ASEAN, Asia, maupun dunia seperti Pra Piala Dunia dan Pra Olimpiade. Stadion Jakabaring (Palembang) dan Jalak Harupat (Bandung) menjadi contoh nyata. Apalagi, kalau digelar kalender rutin kejuaraan internasional.

“Jadi, warga Sulsel yang berasal dari berbagai suku tentu bangga. Masyarakat Indonesia juga, yang bakal sering menyaksikan laga kompetisi maupun laga internasional melalui televisi, akan bangga. Di situlah sepakbola akan memperkokoh nasionalime,” jelasnya, Senin (21/5).

Pasangan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar dalam Pilgub Sulsel ini pernah memberi bukti tatkala ditantang oleh AFC merenovasi Stadion Mattongin tahun 2001. Tantangan tersebut sebagai syarat utama menjadi tuan rumah babak perempat final Liga Champions Asia. AFC datang dan mengacungkan jempol dan ditetapkanlah Makassar sebagai tuan rumah untuk pertama kali dalam sejarah.

Di mata NH, stadion sebagai simbol hegemoni industri sepakbola multi-manfaat. Para pemain akan bangga sebagai pemain PSM sehingga akan bermain habis-habisan meraih hasil setiap laga. Kemenangan demi kemenangan dan prestasi di ajang kompetisi nasional dan Asia akan menghidupkan industri sepakbola di Sulawesi Selatan.

“Keuangan klub juga bakal sehat karena suporter PSM yang fanatik selalu penuh dengan daya tampung stadion yang besar. Perusahaan sponsor juga akan berdatangan, termasuk nilai jual televisi yang akan semakin tinggi,” tuturnya.

Ia pun menjelaskan, stadion megah itu adalah investasi dan aset daerah. Karena itu, pembangunannya akan melibatkan banyak pihak seperti BUMN, BUMD, dan pihak swasta. Para pihak diajak, termasuk perusahaan berskala raksasa, agar mereka menginvestasikan dana promosinya dengan membangun stadion besar dan megah. Banyak contoh di Eropa bagaimana sebuah stadion megah dibangun oleh perusahaan konglomerat.

“Kita tidak alergi dengan investasi besar dari pihak swasta. Terpenting bahwa investasi itu mendatangkan banyak manfaat untuk daerah, baik dari aspek prestasi, keuangan klub, kebanggaan daerah, dan juga nasional,” ujarnya.

Stadion besar dan megah itu, kata NH, akan mendatangkan manfaat besar dan luas bagi prestasi dan keuangan klub PSM. Perekonomian Sulsel juga akan hidup setiap PSM berlaga.

“Penerbangan, hotel, restoran, warung-warung makan, kafe akan ramai. Pabrik sepatu, souvenir, kaos juga hidup. Pada hari pertandingan, pelaku ekonomi berskala UKM akan berjualan di sekitar stadion,” pungkasnya. (*)