Makassar, Matasulsel – Perpaduan ekonomi kerakyatan dan kearifan lokal menjadi tema besar dalam prosesi pendaftaran pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) ke Kantor KPUD Sulsel di Jalan AP Pettarani, Senin, 8 Januari. Kolaborasi itu terlihat dari alat-alat transportasi yang digunakan pasangan nasionalis religius tersebut.

Rombongan NH-Aziz mengendarai bendi, pasukan berkuda, bentor dan mobil hias. Seluruh alat transportasi tersebut merupakan simbol ekonomi kerakyatan dan kearifan lokal. Semua itu juga selaras dengan semangat trikarya yang menjadi landasan pembangunan menuju Sulsel Baru yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

Dari pantauan di lapangan, NH-Aziz naik bendi bersama Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto dan para pimpinan parpol pengusung ke Kantor KPUD Sulsel. Rombongan NH-Aziz bertolak dari kediaman NH di Jalan Mapala. Mereka dikawal oleh ribuan pendukung setianya yang memadati sepanjang jalan yang dilalui.

Sekretaris GNH-17 Sulsel, Irwan Muin, mengatakan sedikitnya ada 8 bendi yang disiapkan pihaknya untuk mengantar NH-Aziz. Juga ada pasukan berkuda, bentor mobil hias yang turut meramaikan. “Iya ada sekitar 8 bendi. Itu yang digunakan NH-Aziz dan pimpinan parpol pengusung,” ucap dia.

Menurut Irwan, penggunaan bendi dilakukan sebagai simbol ekonomi kerakyatan dan kearifan lokal yang senantiasa dijaga oleh pasangan NH-Aziz. Semua itu diperkuat dengan ritual adat khas Sulsel. Itu untuk kian meneguhkan NH-Aziz merupakan pasangan yang sangat menghargai adat, budaya dan kearifan lokal.

Irwan memaparkan kepedulian NH-Aziz terhadap ekonomi kerakyatan serta adat dan budaya pun ditunjukkan dengan memasukkannya sebagai program prioritas. Dalam trikarya, NH-Aziz berkomitmen membangun Sulsel berdasarkan infrastruktur, ekonomi kerakyatan dan kearifan lokal.

Pasangan NH-Aziz mendaftar ke KPUD Sulsel diusung oleh lima parpol. Rinciannya yakni Golkar, NasDem, Hanura, PKB dan PKPI. Di samping itu, ada pula PPP kubu Djan Faridz yang ikut sebagai parpol pendukung. (****)