Dia meyakinkan kalau kejadian kapal tenggelam di Laut Flores merupakan rangkaian skenario Simulasi Penanganan Kegawatdaruratan (KGD) III Korban Kapal Terbakar dan Tenggelam yang dilaksanakan STIKES Panakkukang Makassar.

Bantaeng dipilih sebagai lokasi simulasi karena daerah ini memiliki dan menjalankan sistem terpadu terbaik di Sulsel.

“Kami melihat sistem yang dibangun Bantaeng yaitu layanan kesehatan dengan adanya BSB hampir di setiap kecamatan sangat baik untuk kesigapan menghadapi bencana,” kata dia.

Selama 4 tahun terakhir, STIKES Panakkukang Makassar jadikan Bantaeng sebagai Pilot Project Sistem Penanggulangan Bencana. Dia mengatakan bahwa dalam hitungan menit Golden Award Pasien benar-benar di-Save.

“Kami sudah lihat di lapangan, Live Saving pasien menjadi Priority. Ini dasar yang membuat kami memilih Bantaeng menggelar simulasi,”kata dia.

Simulasi ini sebagai upaya untuk menguatkan pemahaman khususnya bagi Satgas Penyelematan. Ketika ada warning, tim segera bisa merespon dengan cepat.

Tak kalah pentingnya bagaimana mengedukasi masyarakat untuk menghadapi bencana ketika datang cepat dan tiba-tiba. Gelaran simulasi ini turut disaksikan Kapoles Bantaeng, AKBP Adip Rojikan, Dandim 1410 Bantaeng, Letkol Nanang Siswoko dan Kadis Kesehatan Bantaeng, Andi Ichsan.