Sisa Air Mata Haru Sang Kades 38 Tahun Lalu…
Makassar, Matasulsel – Hj Sumawati (62), tergopoh-gopoh berlari ke dalam untuk mengambil penutup kepala. Sesekali menoleh dengan telunjuk, diiringi senyum merekah kepada lelaki yang tiba-tiba menyembul di depan pintu rumahnya. Sumawati sangat mengenali wajah lelaki separuh baya itu.
Dia lalu kembali dan tidak sungkan memeluk dan mengajak lelaki itu masuk ke rumahnya. “Kita masih kenali saya Aji?” lelaki yang tidak lain adalah calon gubernur Sulsel, Nurdin Halid itu menyapanya santun. “Wee Nak, saya tidak mungkin lupaki. Tidak mungkin,” sergahnya sembari enggan melepas pelukannya.
38 tahun lalu, NH adalah Kordinator Desa Mahasiswa KKN IKIP Ujungpandang di Desa Tombang, Kecamatan Walenrang, Luwu. Saat itu Sumawati adalah ibu posko KKN karena bersratus istri H. Nurdin, sang Kades.
NH sengaja singgah menyambangi ibu dan bapak posko KKN-nya itu, Sabtu, 17 Maret 2018. Meski sudah 3 dekade lebih, kehangatan dan keikhlasan keluarga kades Nurdin menyambut para mahasiswa KKN tidak mungkin terlupakan.
“Semua masakan khas Luwu puas kami nikmati karena kebaikan hati pak kades dan istrinya. Mereka memerlakukan kami seperti anak sendiri. Sangat berkesan,” kenang NH.
Sumawati lalu mengajak NH masuk ke dalam kamar. Di kamar, ada Nurdin yang sedang terbaring. Tubuhnya sudah kuyu, tapi tidak dengan semangat, penglihatan dan pendengarannya. Semua masih normal
Nurdin menyambut cagub nomor urut 1 itu dengan pelukan. Agak lama.
“Alhamdulillah. Kami memang sudah menanti-nanti lama kedatanganmu nak. Kami sekeluarga sangat bahagia mendengarmu pulang untuk bangun kampungmu,” katanya lirih, matanya mulai berkaca-kaca.
Nurdin dengan sorot mata bersemangat menceritakan bagaimana kampungnya ketika NH dan kawan-kawannya KKN di sana. Sangat ramai. Apalagi kegiatan olahraga, utamanya sepak bola. Tidak ketinggalan acara hiburan dan pertunjukan layar tancap di malam hari.
“Makanya saat malam perpisahan, hampir seluruh masyarakat desa melepas mereka dengan tangis haru. Mereka seperti keluarga bagi seluruh warga desa,” tutur Nurdin dengan mata yang semakin berkaca-kaca.
Di hadapan keduanya, NH berulangkali berterima kasih sudah diperlakukan seperti anak sendiri ketika itu.
Sisi lain yang terungkap tentang sosok Ketua Umum Dekopin Pusat dari kunjungan itu bahwa NH muda adalah idola banyak kaum wanita. “Nak, masih ingat dengan yang di sebelah? Anak gadis Haji Ramli?” Sumawati bertanya setengah berbisik. NH yang didampingi sejumlah elite Golkar Luwu dan Lutra itu lalu tertawa bersamaan. “Ah, kalian seperti tidak pernah muda saja,” balas NH kepada semua yang tertawa.
Boleh jadi, airmata Nurdin dan istrinya kali ini adalah sisa dari airmata 38 tahun lalu. Yang menetes sama-sama karena bahagia dan haru. (*)