Selayar, Matasulsel.com – Siti Nur Azizah Ma’ruf, putri keempat KH. Ma’ruf Amin Wakil Presiden RI menegaskan bahwa saat ini ia telah menjadi bagian dari warga Kabupaten Kepulauan Selayar. Hal ini cukup beralasan, terlebih sudah resmi mengikat janji suci pernikahan dengan putra daerah Selayar yaitu Muhammad Rapsel Ali anggota DPR RI dapil Sulsel I.

Pernyataan tersebut disampaikan Siti Nur Azizah pada malam ramah tamah Hari Jadi ke-414 Selayar di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kepulauan Selayar, Jumat (29/11/2019) malam.

”Saya adalah anggota permas (persatuan masyarakat Selayar), bukan orang luar. Saya kan sudah menikah dengan orang Selayar, maka saya adalah Permas,” ucap Siti Nur Azizah.

Diketahui Siti Nur Azizah datang bersama sang suami dalam rangka menghadiri Hari Jadi ke-414 Selayar. Siti Nur Azizah juga sekaligus menyampaikan permohonan maaf dari Wakil Presiden RI, yang sedianya akan hadir langsung, namun karena ada tugas negara yang tidak bisa ditinggalkan sehingga diwakilkan kepadanya bersama dengan sang suami Muh. Rapsel Ali anggota DPR RI.

“Atas nama Wakil Presiden RI saya menyampaikan selamat Hari Jadi ke-414 Selayar sebagai ajang mewujudkan masyarakat maritime yang sejahtera. Saya berharap kehadiran saya bersama suami tidak mengurangi makna dari kegiatan kita ini dan bisa mengobati ketidakhadiran Wapres RI. Wapres berpesan dengan usia Selayar yang sudah 414 tahun agar masyarakat Selayar tetap memiliki spirit sebagai masyarakat maritim yang gigih dan berani dalam menjalani kehidupannya dan terus mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk mewujudkan masyarakat maritim yang sejahtera,” kata Nur Azizah Ma’ruf Amin.

Nur Azizah mengatakan bahwa Selayar diusianya yang 414 tahun memiliki sejarah yang cukup Panjang sehingga sudah semestinya mencerminkan semangat religius yang nasionalis.

“Semangat religius saya kira semakin langkah di Indonesia, karena generasi kita terkepung oleh idiologi trans nasional yang membawa semangat nasional religius radikalis dan anti nasionalisme. Jika tidak berhati-hati idiologi tersebut akan merasuki anak-anak kita dan tentu berpotensi membahayakan negara Kesatuan Republik Indonesia. Olehnya itu pada Hari Jadi ke-414 Selayar saya harapkan semangat religius nasionalis menjadi identitas Selayar terus bergema dan menular di segenap hati anak bangsa. Dengan demikian NKRI dapat kita selamatkan bersama, dengan membawa semangat dan cita-cita yang dibangun dari Pulau Selayar yang kita cintai ini,” tuturnya.

Meskipun baru pertama kali datang ke Selayar namun ia melihat Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki potensi yang sangat besar yang dianugerahkan oleh Allah SWT. Menurutnya suatu kesempatan yang sangat besar bagi masyarakat Selayar, karena dengan potensi ini Selayar tidak hanya dikenal secara lokal dan nasional namun juga secara global dengan kemasan produk wisata berbasis maritim.

“Saya kira dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah pusat, provinsi bisa mewujudkan mimpi-mimpi masyarakat. Begitu banyak program dalam rangka mengakselerasi terwujudnya masyarakat maritim yang sejahtera. Apalagi sudah ada perwakilan di panggung politik nasional,” terangnya. (Daeng)