Kemudian, keinginan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan keinginan Walikota Makassar sebagai owner, PDAM dituntut bekerja ekstra bagaimana memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Keinginan Gubernur Sulsel itu baik musim hujan maupun musim kemarau itu 24 jam air harus mengalir. Itu tantangan besar tetapi berkat dukungan pemerintah yang sangat luar biasa, bagi saya, tidak ada yang sulit. Mulai dari ijin pemasangan pipa karena jalur pemasangan pipa ada di akses jalan nasional, jalan provinsi, itu kan butuh dukungan pemerintah pusat,” katanya lagi.

“Sekarang ini saya mencoba meminta kepada mitra swasta kita membantu jaringan pipa distribusi seperti dari Ciputra dan Citraland mudah-mudahan mereka mau membantu, yang anggaran kita butuhkan itu Rp221 miliar untuk dana pasang pipa, jaringan pipa itu diserahkan cuma-cuma,” kuncinya.

Dikatakannya, PDAM Makassar berupaya memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat Makassar pada umumnya yakni pemenuhan air bersih 24 jam baik dimusim hujan maupun di musim kemarau.

Menurut Ahmad Hamza, idealnya produksi air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ialah 5000 liter per detik. Untuk saat ini baru 3200 liter per detik sehingga masih kekurangan 1800 liter per detik.

“Untuk saat ini karena saya masih Plt jadi untuk program saya terbatas, hanya melanjutkan program yang dicanangkan oleh direktur sebelumnya. Namun, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pertama peningkatan kapasitas produksi dan hal itu sudah dilakukan, kita sudah melakukan dan merencanakan untuk menambah kapasitas dari 3000 liter perdetik ke 3200 liter per detik. Kami juga sudah merencanakan tapi yang menjalankan itu direktur defenitif nanti,” jelasnya.

Selanjutnya, Ahmad Hamzah menuturkan bahwa, idealnya Makassar ini kapasitas produksi harus 5000 liter per detik untuk mampu melayani semua masyarakat. Namun, jika kapasitas produksi ditambah tentu jaringan distribusi air juga harus ada penambahan, utamanya ke daerah yang belum tersentuh PDAM, jadi selain menaikkan kapasitas produksi juga menambah jaringan distribusi.

“Meskipun kapasitas produksi naik tetapi tidak didukung dengan jaringan distribusi yang baik juga berarti tidak bisa menjangkau masyarakat juga. Karena tidak semua daerah dalam 14 kecamatan di Makassar teraliri air PDAM, kita tidak bisa mengklaim bahwa dalam satu kecamatan itu full, ada daerah tertentu yang kita tidak bisa jangkau, misalnya daerah yang tinggi, daerah padat penduduk,dll. Macam-macamlah problemnya di masing-masing kecamatan,” tambahnya.

Selanjutnya, Ahmad Hamzah merincikan bahwa persoalan layanan yang harus dibenahi ialah dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, secara bersamaan meningkatkan kapasitas produksi, jaringan distribusi dan mengganti pipa tua.

“Di Makassar ini kan ada pipa Belanda, Jepang dan pipa yang dikerjakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang kualitas pipanya berbeda. Itu juga butuh perhatian jadi begitu kapasitas naik langsung juga penambahan jaringan distribusi. Karena percuma juga kapasitas produksi dinaikkan tetapi jaringan produksi tidak sampai ke warga dan tidak menjangkau masyarakat yang belum tersentuh,” ujar wisudawan terbaik program doktor ilmu manajemen Pascasarjana UMI Makassar ini.

Selanjutnya, Ahmad Hamzah mengatakan jika dirinya kembali dipercaya sebagai Direktur Utama PDAM Makassar defenitif maka dirinya akan melakukan berbagai terobosan dan langkah konkrit. Apalagi pengalaman selama 6 tahun di PDAM Makassar mulai dari Direktur Keuangan dan Direktur Utama PDAM pada tahun 2011 sampai 2015 memberikan banyak pengalaman.

“Persoalan yang dihadapi PDAM saat saya menjabat Direktur Keuangan dan Direktur Utama dengan saat menjabat Plt saat ini berbeda. Masalah sebelumnya persoalan keuangan dan sekarang ini persoalan layanan, bagaimana masyarakat perkotaan kebutuhannya terpenuhi. Tuntutan kebutuhan ketersediaan air bersih,” pungkasnya lagi.

Saat ini seperti diketahui, Pemkot Makassar tengah memproses pengisian direksi PDAM melalui lelang. Dan sebanyak 16 peserta lelang direksi PDAM Kota Makassar periode 2020-2025 telah dinyatakan lolos verifikasi faktual. Mereka memperebutkan empat posisi direksi yakni direktur utama, direktur umum, direktur teknik, dan direktur keuangan.

Berdasarkan Pengumuman Nomor 003/PANSEL/PERUMDA AIR MINUM.KM/I/2020 yang ditandatangani langsung oleh Ketua Tim Seleksi, Abdul Hayat Gani, peserta yang lolos seleksi yakni Asdar Ali, Ayyub Absro, A Mattalatta, Andi Askandar.

Selanjutnya, Andi Nurjaya, Andi Bayuni Marzuki, Basri Tompo, H Sulprian, Hamzah Ahmad, H Imran Rosadi Adnan, Irawan Abadi, Irfan Ali, M Idris Tahir, Lukman Hakim, Tiro Panaroan, dan Yasir.

Sumber : otonominews