Makassar, Matasulsel – Insiden pengusiran wartawan di kantor balai besar wilayah sungai – pompengan jeneberang yang dilakukan ole
h salah satu staff balai pompengan bernama Kahar, mendapat kecaman keras dari pengurus JOIN Sulsel.

Kejadian bermula pada saat wartawan infoindotim.id dengan complatenews.id ingin melakukan konfirmasi terkait pembebasan lahan waduk nipa-nipa dengan rusaknya pengaman pantai merpati yang dikerjakan oleh Satker Pelaksanaan Jaringan sungai pantai Jeneberang prov Sulsel.

Niat wartawan ingin wawancara di kantor BBWSP-Jeneberang sulsel mempertanyakan langsung kepada Kepala Balai yang baru dilantik, Iskandar yang kebetulan selesai rapat dengan beberapa pejabat pembuat komitmen (PPK) dan pada saat itu hadir pula kepala Satker PPJS – Jeneberang Sulsel, Mustafa (20/09/2017).

Belum sempat dikonfirmasi salah satu staff balai pompengan langsung datang menghampiri serta marah-marah malah sempat mendorong wartawan keluar dari pagar kantor disaksikan banyak pegawai maupun staff yang ada di Balai Besar Wilayah Sungai Pantai- Jeneberang Prov Sulsel.

Perlakuan tersebut membuat wartawan malu kerena staff bernama Kahar, menarik baju salah satu jurnalis sambil teriak ” keluar sana kepala balai tidak bisa ditemui masih banyak urusannya”,
hardik Kahar dengan suara lantang di depan banyak orang

Atas inseden tersebut wartawan infoindotim.id dengan complatenews.id melaporkan perbuatan tidak menyenangkan ini ke Polsek Rappocini.

Ketua JOIN Sulsel, Rifai Manangkasi merasa prihatin jika masih ada warga apalagi ASN tidak mengerti tugas jurnalis bahkan terkesan berusaha menghalangi. “Kami mengutuk keras perbuatan dimaksud dan minta aparat serius menangani kasus ini,” ujar Rifai.

Diakhir keterangannya, Rifai memberi garansi jika kasus ini akan sampai ke meja hijau agar tidak menjadi preseden buruk terhadap jurnalis. “Jangan pernah bermimpi ada maaf jika anggota JOIN dilecehkan, dan kami pun akan turunkan 50 pengacara untuk mengawal wartawan ujarnya. (*)