Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah mengaku, dirinya bersama Andi Sudirman Sulaiman sudah berhasil mengubah kepercayaan kepada masyarakat Sulsel untuk membangun kolaborasi dengan seluruh elemen.

“Saya sudah satu tahun membangun kolaborasi dengan seluruh elemen. Bantaeng dan Takalar menjadi pusat industri. Dan saya kira tugas kita ini berat tapi tidak ada yang sulit kalau kita melakukan bersama,” jelas Prof. Nurdin Abdullah.

Pada kesempatan itu juga, Prof Nurdin Abdullah menyampaikan, seharusnya yang menjadi penyumbang pajak terbanyak bukan dari pajak kendaraan tapi harusnya dari sektor pertanian.

“Saya kira tidak ada satupun manusia yang beli mobil dulu, beli rumah dulu tahun ini tahun depan baru beli makanan. Kalau kita mau tingkatkan ikan dan nelayan kita, harus menyediakan teknologi penangkapan ikan. Dan masalahnya kita adalah ego sektoral, kampus itu harus menjadi dapur kebijakan dunia usaha,” pungkasnya.

Selain itu, lanjut Nurdin, perpindahan Ibu Kota Negara di Kalimantan merupakan salah satu peluang bagi Sulsel untuk terus mendorong inovasi baru untuk mengembangkan hasil pertanian. Begitu juga, dengan pengembangan pariwisata yang ada.

“Sebelum ibu kota negara pindah ke Kalimantan, kita ini adalah penghasil pangan terbanyak. Saya melihat Sulsel ini sektor pariwisata ini yang layak kita jual, kita memperbesar bandara Sultan Hasanuddin Makassar itu untuk mengurangi kepadatan di Bali dan Jakarta,” jelasnya. (*)