Meski demikian, hasil survei oleh lembaga yang dikenal tidak bisa diintervensi untuk pengambilan dan pengolahan datanya, apalagi sampai merekayasa potret survei, posisi IYL-Cakka tetap mampu dipertahankan jika membandingkan temuan riset satu bulan lalu.

Hanya saja, membandingkan survei satu bulan lalu, nyaris tidak ada satu pun pasangan yang mengalami kenaikan elektabilitas yang signifikan. Baik IYL-Cakka maupun NA-ASS, cenderung stagnan atau angkanya tidak naik. Begitu juga untuk NH-Aziz dan Agus TBL.

Sehari sebelumnya, lembaga survei lokal Parameter Strategi Indonesia (PSI) juga mempublish temuan surveinya. Hasilnya, NA-ASS dan IYL-Cakka yang berada di posisi teratas selisihnya di batas marjin of error.

Sekadar diketahui, selama 9 bulan terakhir, IYL-Cakka memang terus diunggulkan sejumlah lembaga survei nasional. Selain JSI yang dikenal merajai kemenangan Pilkada dibeberapa daerah di Indonesia, juga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengunggulkan IYL-Cakka.

Selain itu, beberapa lembaga survei lainnya yang pernah mempublish hasil surveinya, menempatkan IYL-Cakka tertinggi. Seperti Poltracking, ISS, Sinergi Data Indonesia (SDI), maupun bocoran Roda Tiga Konsultan.