Makassar, Matasulsel – Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo meninjau Akademi Keperawatan (Akper) Anging Mamiri di Jalan Wijaya Kusuma, Jum’at (7/7/2017).

Kedatangan Gubernur adalah untuk melihat aktivitas belajar mengajar di sana. Selain itu, Syahrul juga ingin menepis wacana jika kampus tersebut akan lepas dari Pemerintah Provinsi Sulsel.

Sumber: Sulselprov.go.id

Dalam sambutannya, Syahrul mengatakan daerah perlu diberikan ruang untuk mengelola Akper Anging Mamiri.

“Meluruskan kebijakan yang tidak perlu, daerah harus diberikan ruang akselarasi. Bahwa pengendalian sistem, fasilitasi dan asistensi dilakukan oleh kementrian terkait, itu wajar, tetapi kreasi daerah harus dilakukan,” ujarnya.

Akademi keperawatan ini membuka jenjang pendidikan D3 Keperawatan. Pertama kali berdiri pada tahun 1972 dengan nama SPK Labuang Baji sebelum berubah pada tahun 2000 menjadi Akper Anging Mamiri.

Wacana hadir karena adanya aturan pengelolaan perguruan tinggi (PT) yang telah menjadi kewenangan pusat.

Pengalihan kewenangan itu berdasarkan Undang-Undang Nomor 2/2016. Secara nasional terdapat 71 sekolah mesti beralih, dan 43 diantaranya merger ke perguruan tinggi negeri (PTN). Salah satunya, Akper Anging Mamiri.

“Apakah itu penting, efektif dan tidak merugikan apa yang sudah berjalan dengan baik,” kata Syahrul.

Tercatat sebanyak 600 mahasiswa yang saat ini belajar di sana.

Sementara itu salah satu tenaga pengajar Pius Nalang, mengatakan kehadiran Gubernur Sulsel memberikan kepastian atas isu atau wacana yang berkembang sejauh ini.

“Hadirnya Pak Gubenur memberikan jaminan atas kegalauan mahasiswa dan dosen, karena Pak Syahrul mengatakan akan menjamin sehingga proses belajar mengajar di sini bisa fokus,” harapnya.

Sumber: Situs resmi pemprov sulsel