“Artinya ada pengecualian atas pemberian itu. Harusnya kan meratas sesuai yang dijanjikan selama ini. Guru gaji, imam rawatib dan pemandi jenazah di Makassar berjumlah dibuan orang. Perlu pemerintah mendata ulang agar pemberian insentifnya betul-betul merata tanpa ada pengecualian,” tegasnya.

Mendengar keluhan tersebut, Cicu yang beberapa waktu lalu bersilatuhmi dengan puluhan pengurus masjid, guru ngaji dan sebagainya mengaku prihatin dengan hal tersebut.

Hanya saja Wakil Ketua DPRD Sulsel ini meminta agar warga bisa berpikiran positif terhadap janji Pemkot Makassar yang tak kunjung direalisasikan.

Dalam kunjungannya ke sejumlah wilayah di Kota Makassar, Cicu mengatakan, pihaknya sudah memikirkan langkah-langkah untuk membantu keberadaan pengurus masjid, imam masjid, guru ngaji, pemandi jenazah dan imam rawatib di Kota Makassar.

Salah satunya akan memberikan insentif sesuai dengan Upah Minimun Kota (UMK) jika kelak dirinya bersama pasangannya Munafri Arifuddin diamanahkan memimpin Kota Makassar lima tahun kedepannya.

“Semoga dengan program yang kami canangkan nantinya, Insya Allah akan membantu warga khususnya menengah ke bawah termasuk keberadaan imam masjid dan guru ngaji di Kota Makassar,” tutupnya. (*)