Hanya saja, dia agak sedikit kecewa atas tindakan segelintir oknum yang merusak pabriknya di desa Lunjen.

“Saya tidak mengerti, mengapa oknum-oknum ini merusak peralatan yang telah kami dirikan. Padahal segala hal yang menyangkut administrasi telah kami penuhi,” kesalnya.

Karena insiden tersebut, produksi marmer akhirnya tertunda lantaran pihaknya harus menyelesaikan persoalan yang menyita waktu ini.

“Semestinya usaha sudah berjalan, namun ulah segelintir oknum ini, kami akhirnya harus menunda, hingga menunggu kinerja aparat kepolisian,” paparnya. (*)