“Saya juga mendapat laporan, jadi ada kelebihan dan kekurangan, termasuk laporan dari masyarakat bahwa masih ada proses dari SKTB ini ada oknum yah, siswa yang justru belum pandai membaca, ini bagaimana bisa sampai seperti ini,” kata Agus menanggapi.

“Sedikit bersoal ketika ada orang tua siswa pindah bertugas, bagaimana anak2 sekolah di Gowa bisa menyesuaikan dengan sistem yang normal,” ucapnya menambahkan.

IYL pun menyatakan kaget, karena mengetahui laporan adanya siswa yang belum bisa membaca. Tapi IYL mengatakan hal itu biasa kalau ada siswa yang merasa sulit.

“Saya kaget kalau masih ada yang belum bisa membaca, tapi biasa, kalau ada yang mengatakan sulit. Karena kurikulum konteksnya tidak ada yang berubah. Oknum barangkali yah,” papar IYL. (*)