Wajo, Matasulsel – Momentum pemilihan kepala daerah (pilkada) selalu diindentikkan oleh sebagian kalangan sebagai panggung umbar janji dan “mendadak” merakyat.

Yah, anggapan itu sebagian ada benarnya. Tapi untuk Pasangan Amran Mahmud-Amran SE (PAMMASE) harus ada pengecualian. Sebab, duet nomor urut 1 di Pilkada Wajo ini, jauh sebelum hiruk pikuk pilkada, memang dikenal sederhana dan dekat dengan rakyat.

Amran Mahmud misalnya, oleh warga Wajo dikenal sebagai pemimpin yang selalu hadir dalam suka dan duka. Ia selalu berbaur tanpa ada jarak. Sederhana, apa adanya dan sangat peduli.

Tak heran di saat perjalanan ke wilayah mana pun, mantan Wakil Bupati Wajo ini, kadang mendadak singgah ketika melihat ada warga yang berduka. Termasuk jika ada pesta pernikahan.

Amran yang berlatarbelakang politisi dan akademisi ini, seolah ingin memberi pesan, bahwa duka rakyat harus dirasakan bersama. Kebahagiaan warga juga mesti menjadi perekat kebersamaan.

Kebiasaan Amran Mahmud maupun Amran SE, terus terjaga hingga saat ini. Meski disibukkan dengan agenda sosialisasi, namun ia tak lantas pasang “wibawa” atau jual mahal menyapa rakyat.

Di hampir semua kegiatan yang dihadiri, dengan penuh keramahan, duet ini selalu saja menyempatkan menyapa dan menyalami warga. Termasuk berbincang penuh kehangatan.

Pemandangan ini terlihat kala keduanya usai menghadiri kampanye dialogis di Sabbangparu. Tanpa ada pengawalan pengamanan berlebihan, mereka menghampiri warga yang sedang bersantai di halaman rumah.

Seperti biasa, Amran Mahmud menyalami dan menanyakan kabar warga, sembari sebagian yang ditemui merasa histeris ketika melihat sosok yang dikaguminya selama ini.

“Makessing metto sifa’na Pak Amran. (Baik memang sikapnya Pak Amran). Insya Allah, kudoakanki,” tutur Nurbaya, ibu paru bayah ketika dihampiri Amran Mahmud, Sabtu (24/2/2018).

Senada ikut disampaikan, Ambo Ala saat disalami Amran Mahmud usai salat berjamaah di salah satu masjid. Menurutnya, selain sederhana, juga dinilai sangat layak memimpin Wajo.

“Kita ini orang Wajo butuhki pamarentah (pemerintah) yang mau mendengar dan dekat dengan rakyatnya. Dan saya lihat, Pak Amran Mahmud dan Pak Amran SE itu sangat pas. Aslinya memeng (memang) sederhana,” tuturnya.

Berdasarkan pantauan, baik Amran Mahmud maupun Amran SE, sejak dulu selalu menunjukkan aksi kepedulian dan kemanusiaan. Bahkan tak jarang, mereka mendatangi langsung rumah warga tertimpa musibah. Dan lagi-lagi, itu bukan dilakukan menjelang pilkada, tapi sejak dulu. (*)