Tekan Angka Stunting, Dinkes Bersama Dandim Bantaeng Kunjungi 2 Kecamatan
BANTAENG, MATA SULSEL – Kondisi gagal tumbuh pada anak atau stunting merupakan salah satu proritas dari Sustainable Development Goals (SDG) dunia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Namun, pada kenyataannya, pada tahun 2021 Indonesia rangking lima dunia dengan tingkat stunting tertinggi.
Angka stunting di Indonesia yang terbilang cukup tinggi memantik pemerintah secara nasional untuk bergerak merpercepat penurunan angka stunting. Itulah yang juga diupayakan Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng.
Memastikan buah hati dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta jauh dari stunting adalah harapan setiap orang tua sehingga kami memberikan perhatian khusus terhadap keluarga yang memiliki balita stunting.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dinas Kesehatan Bantaeng, H. Iwan Setiawan, sesaat sebelum bergeser dari Kecamatan Tompobulu ke Kecamatan Gantarangkeke untuk melanjutkan agenda yang sama, yaitu sosialisasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bantaeng pada Selasa siang, 20 September 2022.
Selain melibatkan Dandim 1410/ Bantaeng Letkol Arm Gatot Awan Febriant, S.Sos. bersama istrinya sebagai Bapak dan Ibu asuh, dalam agenda ini kami juga mengintervensi secara spesifik, Dinas pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bantaeng untuk berkolaborasi mengatasi pengentasan stunting di Bantaeng.
“Kami berkunjung langsung ke rumah sasaran balita stunting, memberikan paket asupan gizi,” ungkap H. Iwan.
Iwan juga menjelaskan bahwa Hari ini sebanyak 20 KK berisiko stunting yang berdomisili di wilayah Tompobulu dan Gantarangkeke telah mendapatkan paket asupan gizi gizi,” lanjutnya.
Pada kesempatan ini turut hadir Kepala Dinas Keluarga Berencana, Danramil Tompobulu beserta seluruh Babinsa, Camat, Kepala Puskesmas, Bidan Desa serta Penyuluh KB. (*)