Temukan Obat Herbal Mujarab, Jafar Dapat Motor dari Kapolda Sumut
Makassar, Matasulsel – Muhammad Ja’far Hasibuan penemu obat herbal untuk penyakit kulit luar dan dalam bagi manusia dan hewan yang sudah di akui tingkat internasional dan mendapatkan penghargaan yang sangat banyak kelas dunia maupun nasional.
Dia adalah asli anak daerah Sumatera Utara yang sudah menekuni sistem pengobatan herbal pada penyakit kulit untuk manusia maupun hewan. Di Daerah Provinsi Sumtara Utara ,Jumat (15/112019).
Sudah sekian lama dia mendambakan untuk bertemu bapak Presiden Republik Indonesia Jokowi dengan tujuan memperlihatkan dan menunjukan hasil temuan obat herbal yang asli buatan dia dengan menggunakan bahan bahan alami agar bisa membantu mengurangi peredaran penyakit pada masyarakat yang selama ini biaya pengobatan melalui BPJS kesehatan untuk rakyat Indonesia berkurang.
Ja’far sangat terharu dan bahagia disaat beliau menerima pemberian hadiah sebuah Honda Vario 125 yang diberikan langsung oleh kapolda Sumatera Utara bapak Irjen Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H. dan disaksikan langsung oleh Kapolres Asahan,Waka Polres Asahan ,Satlantas Asahan dan Teman Team, atas karya dan penemuan obat herbal untuk dan di akui oleh dunia internasional Pada Sore Selasa 11 November 2019 kemarin.
Acara penyerahan Hadiah dilaksanakan disalah satu distributor resmi motor yang beralamat Jalan .S.M Raja No.320 A-B-C-D-E Kisaran Sumatera Utara PT.Anugerah Karya Abiwara SALES OFFICE KISARAN.
Dalam ungkapannya Muhammad Ja’far Hasibuan “Masih ada sesosok manusia di muka bumi ini datang dari penegak hukum yang peduli terhadap prestasi dunia yang saya raih di kancah internasional.
Sudah Banyak Saya Jumpai Pejabat Sumut Seperti Gubernur Sumut Tidak Menghargai Prestasi Anak Sumut dan Berikan Janji Palsu Kepada Warganya , Harapan Kepada semua instansi di negri ini wajib mentauladani kebaikan sosok Kapolda Sumut yang peduli prestasi anak muda seperti saya ini.
Saya sangat menyayangkan atas sikap seprang Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat ini terhadap janji janjinya terdahulu kepadanya dan masih ingat dahulu ngemis untuk di dukung waktu masih pencalonan jadi Gubernur Sumut setelah duduk sekarang lupa dengan kulitnya dan pernah saya menagih janji kepada beliau seperti belia tidak ingat lagi akan janjinya
Dahulu Gubernur berjanji akan memberikan hadiah bonus apabila Ja’far bisa juara di tingkat dunia dan bisa mengharumkan nama daerah Provinsi Sumatera Utara, “Saya masih ingat dan jelas ingat pada waktu itu melakukan audiensi pada hari senin, 20 Mei 2019 di ruang kerja lantai 10 kantor Gubernur Sumatera Utara Jalan Dipenegoro No 30 Pada saat itu diucapkan langsung oleh bapak Gubernur dan berjanji akan memberikan bonus bantuan prestasi, yakni akan mengurus semua pengurusan izin karya temuannya tersebut.
Karena sudah berhasil mengharumkan nama baik Sumatera Utara di tingkat Internasional atau pun dunia. sudah terlanjur berjanji kepada Ja’far untuk memfasilitasi semua izin dan pabriknya, hanya tinggal janji, menjadi kenangan terindah belum ditunaikan, sampai saat ini,” Pada audiensi itu juga,
Gubsu berjanji untuk pengembangannya mulai dari mengurus hak paten, merek dan biaya dari Balitbang Sumut. Serta akan membantunya melalui bonus hadiah juara dunia dari 4 SKPD seperti Dinas Pemuda Dan Olahraga Sumut,Dinas Kesehatan Sumut, Balitbang Sumut dan Dinas Pendidikan Sumut karena prestasinya itu berhasil menjuarai nama Provinsi Sumatera Utara di tingkat dunia 4 SKPD.
“Itupun Menolak suratnya sempat menemui Gubsu Edy Rahmayadi Yang Ke 5 kali tapi gagal bertemu ja’far pun berusaha bertemu yang ke 6 kali untuk menagih janjinya ja’far mengejar ke rumah edy rahmayadi pada malam Shubuh Rabu 06 November 2019 Sholat Bersama Di Mesjid Depan rumahnya Jalan Karya Bakti, Medan Johor setelah sholat shubuh ja’far menyalaminya dan mencium tangan gubsu dan sambil bicara izin pak gubsu bicara 2 menit aja di halaman mesjid waktu shubuh ini pak ananda sudah lama ingin bertemu terkait apresiasi harumkan nama sumut di tingkat dunia yang bapak terima beberapa bulan lalu ini pak surat dari 4 skpd menolak menujukkan suratnya dan menunjukkan foto audiensi beberpa bulan lewat mohon anakmu ini di bantu pak untuk mengembangkan temuan ini sudah rebut juara dunia waktu bapak menyarankan ke 4 SKPD setelah menanyakan itu gubsu langsung pergi masuk rumah tak lama air matanya pun menetes.Sampai saat ini, untuk yang ke enam kalinya, menagih janji Gubsu belum membuahkan hasil dan dan Shubuh Kamis Tanggal 07/11/2019 ingin bertemu namun gagal di hambat di halang halangi ajudannya dayat,” terang Muhammad Jafar Hasibuan
Juara 1 Dunia Pemuda Hebat Internaational Di Akui Dunia Ingin Betemu Presiden RI
Alasan Ingin Bertemu Indonesia Darurat Penyakit memberikan solusi BPJS Kesehatan Naik.
Alasannya Muhammad Ja’far Hasibuan yang banyak mendapatkan prestasi tingkat dunia dan diluar negeri “Untuk bertemu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tujuannya mau mempersentasikan hasil reset temuannya yaitu obat herbal yang asli buatan anak bangsa yang di buat dengan cara sangat sederhana dan di akui oleh dunia internasional.
Sebagai warga negara Indonesia, keinginan saya bertemu Pak Presiden bukan semata-mata minta dana, tapi ingin mempresentasikan temuan saya, di hadapan Pak Presiden dan Jajaran Menteri Kabinet Jilid II, sejak Bulan April 2019 kemarin sudah ditunggu, sampai saat ini belum diundang,” lanjut Ja’far.
Salah satu alasannya bertemu Presiden Jokowi dan Kabinet Kerja Jilid II Indonesia, menurut Ja’far, Indonesia Darurat Penyakit.
“Rakyat sakit Negara tidak bisa kuat” jika ingin negara kuat rakyat harus sehat, dengan cara pengobatan herbal, dengan di buka dan dikembangkannya herbal atau membuka Universitas Herbal di indonesia ini akan bagian dari solusi bagi masyarakat banyak serta otomatis defisit BPJS bisa berkurang, contohnya penyakit Diabetes atau penyakit Gula, kalau dia berobat sama dokter secara kimia, otomatis akhirnya cuci darah, sedangkan kalau pengobatan dengan herbal tidak kena komplikasi.
Contohnya lagi seperti luka, kalau sudah parah, dokter harus amputasi, sedangkan secara pengobatan herbal, tidak perlu amputasi, sehingga tidak jadi beban pemerintah, contah lagi dari penyakit diabetes, bisa kena mata, menjadi buta, akhirnya jadi beban pemerintah dan beban keluarga. Sedangkan semua penyakit bisa dicegah, bisa diobati dan disembuhkan.”ungkapnya.