Menindaklanjuti permintaan Unismuh, Danny meminta pihak kampus berkoordinasi dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar.

Wali Kota Makassar itu sempat menyinggung ada pihak tertentu yang kerap memanfaatkan potensi pengurangan biaya tersebut untuk keuntungan pribadi. Namun menurutnya, tentu Muhammadiyah berbeda, karena sudah memiliki rekam jejak dalam bidang pendidikan dan pelayanan sosial.

Ia juga mengapresiasi langkah Muhammadiyah melakukan sertifikasi aset organisasi itu. Langkah itu juga telah ia lakukan di Pemerintah Kota Makassar. Beberapa aset-aset strategis Pemkot telah disertifikasi pada era kepemimpinannya, seperti Karebosi dan Pantai Losari.

Menurutnya, hal itu penting dilakukan, mengingat saat ini, sering terjadi konflik pertanahan. Apalagi, katanya, saat ini ada juga indikasi keterlibatan mafia tanah dalam berbagai konflik itu.

“Jangankan rakyat biasa, saya saja Wali Kota, punya tanah bersertifikat yang saya miliki 23 tahun, bisa diserobot jaringan mafia tanah. Semoga ini bisa jadi pelajaran bagi Muhammadiyah,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Syaiful Saleh, Mudir Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara, yang turut hadir dalam pertemuan itu, juga mengundang Danny Pomanto untuk meresmikan ruang kelas baru di pesantrennya. Kelas baru tersebut merupakan bantuan Pemkot Makassar.