Masamba, Matasulsel – Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid (NH), meluangkan waktunya untuk bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh dalam kunjungannya ke Kabupaten Luwu Utara, Sabtu-Minggu, 17-18 Maret. Usai menemui Ketua DPRD sekaligus Ketua Harian DPD Golkar Lutra, Mahfud Yunus, Sabtu malam, NH bersilaturahmi ke kediaman Wakil Bupati yang juga Ketua NasDem Lutra, Thahar Rum, Minggu, 18 Maret.

Dalam kesempatan itu, NH dan Thahar berdiskusi santai mengenai berbagai hal, termasuk dinamika pilkada. Thahar menyampaikan komitmennya memenangkan NH bersama Aziz Qahhar Mudzakkar. Selaku orang nomor satu NasDem Lutra, sambung dia, sudah menjadi kewajibannya memenangkan pasangan nasionalis religius itu di Bumi Lamaranginang. Bersama koalisi parpol pengusung dan kelompok relawan, target itu pasti dicapainya.

Menurut Thahar, tidak ada alasan bagi seluruh kader NasDem untuk tidak bekerja keras memenangkan NH-Aziz. Toh, pasangan dengan tagline Sulsel Baru itu merupakan harga diri partai. Kemenangan NH-Aziz akan membuka jalan untuk meraih sukses pada Pilpres dan Pileg 2019. “Kita komitmen bukan hanya mendukung, tapi juga memenangkan. Itu karena NH-Aziz adalah harga diri NasDem Lutra,” tegas dia.

Thahar mengimbukan konsolidasi internal telah dilakukan NasDem dan juga bersinergi dengan parpol pengusung Sulsel Baru. Bersama Golkar, Hanura, PKB dan PKPI, pihaknya optimistis NH-Aziz akan mendulang suara dominan. Terlebih, NH-Aziz memiliki ketokohan yang tidak diragukan ditambah lagi program-program pro-rakyat yang sangat dinantikan masyarakat. “Tinggal bagaimana mengawal suara rakyat itu,” ujar Thahar.

Sementara itu, NH mengapresiasi komitmen NasDem Lutra di bawah komando Thahar. Diharapkannya NasDem bersama koalisi parpol pengusungd dan kelompok relawan bisa bergerak seiring menggalang dukungan. Kata dia, sisa waktu 100 hari menuju Pilgub Sulsel 2018 harus dioptimalkan. “Saya selalu katakan sekarang bukan lagi sebatas sosialisasi, tapi waktunya menggalang dukungan,” ujar dia.

Dalam kunjungannya di Lutra, NH diketahui tidak melakukan kampanye, melainkan memenuhi undangan sejumlah kerabat dan keluarga. Mulai dari mengikuti pengajian Majelis Taklim Baebunta, zikir akbar di Malangke, menonton turnamen sepak bola di Malangke Barat hingga silahturahmi kunjungan tokoh. Selama lawatannya itu, NH menolak bicara soal gagasan dan program kerja sebagai wujud komitmen untuk menaati aturan panwas. (*)