Tiga Desa Daerah 3T di Sulsel Telah Dilistriki pada Hari Kemerdekaan
MAKASSAR – Menyambut peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam bagi 165 keluarga di Desa Sinaji, Desa To’long Kabupaten Luwu dan Dusun Pallameang Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Hadirnya pasokan listrik yang andal di daerah perbatasan ini menjadi perwujudan listrik berkeadilan untuk masyarakat di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Hadirnya listrik desa turut disyukuri para warga Dusun Pallameang, salah satunya Cambe (70).
Dirinya menjelaskan hadirnya listrik PLN sangat membantu masyarakat dalam beraktifivitas sehari-hari.
“Mayoritas masyarakat disini adalah petani, kami sangat bersyukur aliran listrik PLN masuk ke dalam desa ini karena listrik akan kami gunakan untuk operasional tambak ikan,” ujar Cambe
Selain itu Kepala Desa Paria, Paluseri mengucapkan terima kasihnya kepada PLN atas teralirinya listrik di Dusun Pallameang.
“Sekarang kami sudah bisa menikmati layanan listrik yang andal di siang hari dan malam hari, karena sebelumnya warga menggunakan listrik secara swadaya,” ujar Paluseri.
Pada tempat yang terpisah, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin optimis dengan hadirnya listrik dapat meningkatakan taraf hidup dan ekonomi masyarakat di daerah 3T.
Dirinya menambahkan, tidaklah mudah melistriki Desa Desa Sinaji dan Desa To’long.
Medan yang dilalui cukup ekstrem cukup menantang bagi petugas untuk memobilisasi material.
Namun lanjut Andy, tantangan tersebut tidak menjadi penghalang bagi petugas PLN dalam melistriki desa.
“Kami juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah setempat bersama masyarakat yang turut membantu petugas PLN dalam hal mobilisasi material,” ungkap Andy.
Andy merinci guna menyalurkan listrik ke desa dan dusun tersebut, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 11,8 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 5,5 kms, serta 4 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 200 kilo Volt Ampere (kVA).
Ia menambahkan hingga Juli 2023, realisasi rasio elektrifikasi di Sulselrabar mencapai 99,78 persen sedangkan rasio desa berlistrik telah mencapai 100 persen.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan penyertaan modal negara (PMN), di mana penyertaan tersebut digunakan untuk menghadirkan listrik bagi saudara-saudara kita yang berada di daerah 3T,” tambah Andy.
Andy bersyukur berkat dukungan masyarakat dan stakeholder, desa dan dusun tersebut dapat teraliri listrik demi tercapainya kesejahteraan masyarakat luas, anak-anak dapat belajar di malam hari, dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat.**