Tim Kemendukbangga/BKKBN Kunker ke Jeneponto untuk Sukseskan Program MBG
“Program MBG 3B sangat kami nantikan untuk membantu percepatan penurunan stunting di Jeneponto,” ujar St. Meriam.
Kadis, St. Meriam juga melaporkan kesiapan sumber daya manusia di Jeneponto dalam mendukung program ini, yang terdiri dari 927 orang tenaga pendamping keluarga dan 83 orang Petugas Keluarga Berencana (PKB)/Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang siap bekerja di lapangan. Termasuk 113 PPKBD/Sub PPKBD.
“Di Jeneponto, terdapat 2 lokasi yang menjadi awal percontohan program ini yakni Kelurahan Pallengu dan Desa Tombolo Kecamatan Bangkala,” ujar St. Meriam.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, menegaskan bahwa peran para kader pendamping dan PKB/PLKB sangat sentral.
“Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa para kader pendamping memiliki kapasitas dan pemahaman yang optimal, tidak hanya dalam menyalurkan bantuan MBG, tetapi yang lebih penting, dalam melakukan edukasi gizi dan pemantauan secara rutin kepada keluarga sasaran. Mereka adalah ujung tombak kita dalam memerangi stunting,” jelas Kaper Shodiqin.
Diharapkan, dengan optimalisasi peran kader pendamping, implementasi Program MBG 3B di Jeneponto dapat berjalan efektif, terukur, dan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan status gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, sehingga target penurunan stunting nasional dapat tercapai.
Kegiatan ini dilengkapi dengan sosialisasi aplikasi SIPENTING (Sistem Informasi Pencegahan Stunting) oleh Angga dari Tim Kemendukbangga/BKKBN.
SIPENTING adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting, khususnya yang berkaitan dengan program intervensi yang dilakukan oleh Kemendukbangga/BKKBN dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) (*)
