Serta, pembentukan jejaring sebagai wadah promosi hasil produk UMKM baik secara offline maupun secara online dengan memanfaatkan sosial media di era IT ini.

“Sudah miliaran bantuan yang diberikan pada pengrajin tapi kita tidak mengalami loncatan yang luar biasa. Jadi saya berharap ada sekolah, ada jejaring baik melalui offline maupun online. Kalau sudah seperti itu, maka akan menjadi pengrajin yang berdaya saing bukan lagi pengrajin apa adanya,”pungkas H. Syamsari.

Sekolah pengrajin ini nantinya akan dibawahi oleh Dinas Koperasi dan UMKM Takalar, menggandeng Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Takalar.(*)

Terbit : Takalar, 16 Mei 2020.