Tingkatkan Literasi Warga Binaan: Rutan Kelas IIB Jeneponto Terima Bantuan Buku dan Rak Pustaka
JENEPONTO, MATASULSEL — Dalam upaya meningkatkan layanan literasi bagi warga binaan, Rutan Kelas IIB Jeneponto menerima kunjungan dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jeneponto, Nur Alim beserta rombongan, Senin, 17 November 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk menyerahkan sejumlah bahan pustaka yang diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan narapidana melalui program pembinaan berbasis literasi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jeneponto Nur Alim, menekankan pentingnya literasi sebagai kunci untuk membuka peluang dan mengubah kehidupan. “Dengan buku-buku ini, kami berharap warga binaan dapat menemukan inspirasi dan pengetahuan baru yang mendukung proses rehabilitasi mereka,” ujarnya.
Sebanyak puluhan judul buku bacaan dan satu unit rak pustaka diserahkan secara simbolis kepada Kepala Subseksi Pelayanan yang juga menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Rutan Jeneponto, Muhammad Anis. Penyerahan tersebut berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh semangat, di mana kedua belah pihak saling berdiskusi tentang langkah-langkah selanjutnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembinaan di dalam Rutan.
Dengan adanya tambahan fasilitas ini, Rutan Kelas IIB Jeneponto berkomitmen untuk mengoptimalkan program pembinaan literasi. Diharapkan, dengan akses yang lebih baik terhadap buku dan sumber informasi, warga binaan dapat mengembangkan kemampuan membaca dan menulis mereka, sehingga dapat mempersiapkan diri untuk reintegrasi ke masyarakat dengan lebih baik.
Muhammad Anis juga menyatakan, “Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan. Ini adalah langkah yang besar menuju perubahan positif bagi warga binaan kami. Kami akan memastikan buku-buku ini dimanfaatkan sebaik-baiknya.”
Kunjungan ini tidak hanya memberikan buku, tetapi juga harapan baru bagi mereka yang sedang bergelut dengan proses rehabilitasi. Dengan kolaborasi yang baik antara Rutan Kelas IIB Jeneponto dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, masa depan literasi di ruang lingkup narapidana tampak lebih cerah. (*)
