Di tingkat masyarakat, program AKSAJADAH (Aksi Kolaborasi Masyarakat Jaga Kebersihan Rumah Ibadah) dirancang sebagai bentuk pembiasaan gotong royong lintas generasi. Sementara TITTLE Pappasang hadir sebagai forum pembinaan karakter berbasis kearifan lokal, membahas nilai-nilai adab, bahaya merokok dan narkoba, serta pemberdayaan perempuan melalui edukasi gizi dan konsumsi TTD.

Adapun kegiatan lain seperti Sekolah Alam, Ecoprint, SAJAK (Satu Ayat Jadi Amal Kebajikan), serta Dialog Publik yang membahas isu-isu pertanian dan sosial, menjadi wujud keterlibatan aktif pelajar dalam memahami dan menjawab kebutuhan masyarakat sekitarnya.

Diskusi Pabicara yang dipandu Muh. Al Askar selaku, para narasumber yakni M. Asri Rahman (Ketua Bidang Pendidikan dan Pengembangan), Dewi Sartika (Bendahara Umum) dan Ummi Kalsum (Panitia Pelaksana) menegaskan bahwa Appakabaji adalah jawaban atas keresahan bersama terhadap mutu pendidikan dan kurangnya ruang pengembangan karakter di kalangan pelajar.

M. Asri Rahman menegaskan, “Program Appakabaji lahir dari hasil kajian mendalam yang kami lakukan di lapangan. Sebelum merancang program ini, kami melakukan analisis kebutuhan secara komprehensif di wilayah Kabupaten Jeneponto sebagai landasan strategis. Dengan begitu, setiap langkah yang kami ambil didasarkan pada fakta dan kebutuhan nyata, sehingga Appakabaji dapat menjadi solusi efektif dan berdampak nyata bagi peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.”

TITTLE menekankan bahwa pendekatan program ini tidak hanya menyasar angka statistik, tetapi menyentuh nilai-nilai dasar seperti adab, kolaborasi dan kepedulian. Dengan pelibatan pemerintah kecamatan, dinas pertanian, dinas sosial, civitas akademika, serta masyarakat umum, Appakabaji menjadi contoh kolaborasi yang aplikatif dan berdampak.

Melalui Appakabaji, diharapkan lahir generasi pelajar dan masyarakat Turatea yang lebih tangguh, cerdas dan berdaya saing tinggi. TITTLE percaya, perubahan daerah dimulai dari investasi pada pendidikan dan karakter. (*).