Ia menyebut, selama ini perekonomian bertumpu pada kota saja, sehingga kecendrungan pembangunan desa makin tertinggal. Baik dari infrastruktur maupun sumber daya manusianya. Hal tersebut, menurut dia, membuat warga desa berbondong-bondong masuk ke kota untuk mengadu nasib meskipun tanpa skill dan modal kerja.

“Kemiskinan di kampung turut berkonstribusi atas tumbuhnya perpindahan masyarakat dari desa ke kota,” ucap dia.

Olehnya itu, ia menilai, jika kampung mampu menumbuhkan sentra-sentra ekonomi yang produktif maka tidak akan lagi terjadi disparitas ekonomi di Sulsel. “Tentunya hasil produksi yang berkualitas dari kampung dengan konsep petik, olah, dan jual akan berdampak pada kesejahteraan warga kampung,” kata Cacang.

“Ketika warga kampung sejahtera maka produk-produk industri perkotaan yang beredar di kampung juga akan cepat laku dikarenakan daya beli warga kampung semakin tinggi,” jelasnya menambahkan.